HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDHA GRIYA ASIH LAWANG

Yayuk Totallia, Imam Subekti, Novita Dewi

Abstract

Lansia mengalami perubahan-perubahan fisik, psikososial dan spiritual.Salah satu perubahan tersebut adalah terjadi perubahan pola tidur. Penyebab insomnia ada 2 faktor yaitu gangguan fisik dan gangguan psikis, faktor fisik misalnya terserang flu yang menyebabkan kesulitan tidur sedangkan faktor psikis adalah stress, cemas dan depresi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada lansia di Panti Wredha Griya Asih Lawang. Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan korelasional. Populasi sebanyak 27 lansia, dengan pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 15 lansia. Analisa yang digunakan uji korelasi dari spearman rank, hasil penelitian didapatkan sebanyak 8 responden mengalami tingkat kecemasan sedang danterdapat 13 responden mengalami insomnia. Hasil uji statistik diketahui bahwanilai p-value sebesar 0,01, dengan α < 0,05, artinya H1 diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang. Rekomendasi penelitian selanjutnya yaitu masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan tingkat kecemasan lansia diluarpanti dengan didalam panti, mengambil populasi dan sampel yang lebih besar dengan variabel yang lebih dikembangkan.

ABSTRACT

Elderly experience physical changes, psychosocial and spiritual. One suchchange is a change in sleep patterns. Causes of insomnia there are two factors: physical and psychological disorders, physical factors such as the flu that causes trouble sleeping while psychological factors are stress, anxiety and depression. The study aims to determine the relationship of anxiety level with the incidence of insomnia in the elderly in nursing homes Griya Asih Lawang. The study design used is descriptive research type with the correlation alapproach. Population of 27 elderly, with a sampling purposive sampling as manyas 15 elderly. The analysis used the spearman rank correlation test, the results of research on getting as many as eight respondents experienced moderate levels ofanxiety, there were 13 respondents experiencing insomnia. The results of statistical tests known that the p value of 0.01, with α <0.05, mean H1 accepted. Conclusion This study is an association with the incidence of insomnia anxiety levels in Elderly INSTITUTION Griya Asih Lawang. Recommendations for further research is still necessary to do further research by comparing the level of anxiety in the elderly out of nursing with nursing, taking population and a larger sample with more variables were developed.

Keywords: Level of Anxiety; Insomnia; Elderly.

Keywords

Tingkat Kecemasan; Insomnia; Lansia.

References

Alwi-Isawi, 2002. http://emperanperpus.blogspot.com/2011/03/hubungan antaratingkat-kecemasan.html. diakses tanggal 4 Juni 2011.

Amir, A., 2007. Korban Kematian Asfiksia. In: Amir, A,. 2nd ed. Autopsi Medikolegal. Medan: Ramadhan.

Anonim. 2010. Konsep Kcemsan.http://morningcamp.com/?tag=kecemasan diakses tanggal 3 Maret 2011.

Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandiyah, S. 2009. Kehamilan Persalainan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Boedhi Darmojo R. dan Martono H. 2004 Buku Ajaran Geriatric Ilmu KesehatanUsia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI Jakarta.

DepKes RI, 2001. Profil Kesehatan Indonesia 2000. Jakarta.

Gail. W. & Stuart. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Alih bahasaRamona. P. Jakarta: EGC.

Galih. B. 2006. Mengatasi Insomnia. Available from: http:www.finance.groups.yahoo.com. Online: 18 Juni 2011.

Hawari, D.1997. Alquran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental. Jakarta: Dana Bakti Yasa.

Hidayat, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba.

Kaplan, H.I & Sadock, B.I. 1997. Sinopsis Psikiatri Edisi 7. Surabaya: Bina Rupa

Kaplan, H.I., Sadock, B.I., and Grebb, J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri: IlmuPengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Editor: Dr. I. MadeWiguna S. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Kozier, B., Erb., & Oliver, R. 2004. Fundamental of Nursing; consept, processand practice, (four edition) California: Addison-Wesley Publishing CO.

Maryam dkk, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta.

Molly, M. 2000. Jtptunimus-gdl rodhotulmu-5520-3-babii.pdf. diakses tanggal 4 Juni 2011

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI Jakarta.

Stuard & Sundeen. 1998. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Tamher, S & Noorkasiani. 2009. Asuhan Keperawatan pada Usia Lanjut. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Medika.Toro The Light.htm. diakses tanggal 4 Juni 2011.

Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Wahjudi, Nugroho, 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Cetakan 2. Jakarta: EGC

Wiyono, Wahyu. 2009. “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kecenderungan insomnia Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta“http://etd.eprints.ums.ac.id/3972/1/J21000024.pdf. diakses tanggal 4 Juni 2011.

http://artikelpedulikesehatan.blogspot.com/2011/02/semua-tentang-insomnia.html.diakses tanggal 26 Mei 2011.

- Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.