HUBUNGAN ANTARA BEBAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN MERAWAT LANSIA DEFISIT PERAWATAN DIRI DI WILAYAH POSYANDU LANSIA DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Debora Biri Tara, Esti Widiani, Sirli Mardianna Trishinta

Abstract

Masa lanjut usia merupakan proses perkembangan yang terus berlangsung sehingga akhir hidup manusia yang ditandai dengan adanya kemunduran secara fisik dan psikis yang akan menjadi beban bagi keluarga yang merawat lansia. Beban dan kemampuan keluarga meliputi beban objektif, beban subjektif, beban iatrogenik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan merawat lansia defisit perawatan diri. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 151 responden dengan teknik purposive sampling yaitu 35 responden yang merawat lansia defisit perawatan diri. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Metode analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank (Rho). Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar (82,9%) keluarga memiliki beban cukup tinggi di wilayah Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sebagian besar (71,4%) keluarga memiliki kemampuan merawat lansia defisit perawatan diri cukup di wilayah Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Ada hubungan antara beban keluarga dengan kemampuan merawat lansia defisit perawatan diri di wilayah Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan p-value = (0,026) < (0,05). Nilai spearman rank positif (r) sebesar (0,375) menunjukkan adanya hubungan yang positif dari beban keluarga dengan kemampuan dalam merawat lansia defisit perawatan diri. Disarankan kepada keluarga yang merawat lansia untuk meningkatkan kemampuannya dalam merawat lansia defisit perawatan diri untuk pencegahan berbagai penyakit yang mungkin di alami lansia.

ABSTRACT

The elderly has ongoing process of development until the end of human life which characterized by physically and psychically. Decline this condition can affect the ability to perform self-care activities which affect the burden and ability of the family in treating elderly with self-care deficit which includes objective load, subjective burden, iatrogenik load. The purpose of this study was to determine the relationship between the burden of the family with the ability to care elderly with self-care deficit. The research used correlation study with cross sectional approach. The population in this study as many as 151 people with the determination of the sample research using purposive sampling is 35 families who care elderly with self care deficit. Collecting data used by questionnaire. Data analyzed by Spearman rank correlation test. The results of the study as majority of (82.9%) families have a high enough burden in the area of Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau District of Malang. (71.4%) families have an enough ability to care elderly with self care deficit. The result of this study is p value =(0.026) < (0.05), so there is a relationship between family burden with the ability to care elderly with self-care deficit in Posyandu Lansia Desa Landungsari Kecamatan Dau District of Malang. Recomendation for families to caring elderly with self deficit to improve the care ability of elderly with self-care deficit for the prevention of various diseases.

Keywords: Family Burden; Caring Ability; Elderly With Self Care Deficit.

Keywords

Beban keluarga; kemampuan merawat; lansia defisit perawatan diri

References

Azizah. 2014. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. 2014.http://jateng.bps.go.id. Diakses tanggal 27 Desember 2013.

Darmojo. 2013. Geriatrik Ilmu Kesehatan Usia lanjut edisi 3. Jakarta: EGC

Erwanto. 2016. Faktor yang Berhubungan Dengan Beban Keluarga dalam Merawat Aktiftas Sehari-Hari pada Lansia. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Vol. 1, No. 1:http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/NKI diakses tanggal 29 September 20

Friedman. 2015. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktek Ed.3. Jakarta: EGC.

Hoesny. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Defisit Perawatan Diri Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Dan Penglihatan Di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Kesehatan. 5(7). http://journal.uinalauddin.ac.id.Diakses tanggal 29 September 2017.

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi PetugasKesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Maryam. 2012. Statistik lanjut usia. Jakarta: Salemba Medika.

Maryam. 2014. Mengenal Usia Lanjut dan Keperawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Nugroho. 2014. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.

Suprajitno. 2014. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC

Stanley. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik terjemahan. Nety Juniarti, Sari Kurnianingsih. Jakarta: EGC.

Setiati. 2015. Pedoman Praktis Perawatan Kesehatan untuk Mengasuh Orang Usia Lanjut. Jakarta: FKUI.

Sudiharto. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.

Triyanto. 2015. Keperawatan Keluarga Purwokerto: Penerbitan Unsoed. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Infomedika

Widayatun. 2013. Ilmu Perilaku. Jakarta: Info Medika.

World Health Organization. 2012. Statistik. Jakarta: EGC

Yunita. 2014. Pusat Pelayanan LanjutUsia. Jakarta: Salemba Medika.

- Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.