KAJIAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPUNG ADAT PRAIYAWANG SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI DESA RINDI KABUPATEN SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Kampung adat Praiyawang merupakan kampung tradisional di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Karakteristik lanskap kawasan kampung Praiyawang terdiri dari karakteristik fisik dan biofisik. Karakter fisik meliputi elemen pembentuk lanskap serta tata ruang kawasan. Elemen pembentuk lanskap kawasan Praiyawang yaitu, Uma batang (rumah menara), katuada (menhir), reti maramba (kuburan bangsawan), menhir, padang sabana. Tata ruang kawasan terdiri dari ruang makro, mesa dan mikro. Tata ruang makro meliputi tata ruang lanskap yang mendukung semua kehidupan masyarakat yang terdiri dari ruang hutan, pertanian, permukiman, serta padang sabana. Ruang meso merupakan bagian dari ruang makro yang terdiri dari lingkungan permukiman masyarakat kampung adat Praiyawang. Ruang meso terdiri dari elemen – elemen pembentuk permukiman yaitu Uma, Menhir, Reti, Penji, Katuanda dan Vegetasi. Penyebaran rumah masyarakat dikampung adat praiyawang memiliki pola permukiman yang melingkar dengan berjejeran mengelingi kuburan megalitikum. Ruang mikro meliputi rumah dan pekarangan. Tata ruang mikro kawasan kampung adat Praiyawang dapat dilihat dari pembagian ruang pada rumah masyarakat yang terdiri dari ruang atas(tempat para dewa dan arwah leluhur), ruang tengah (tempat manusia), ruang bawah (ternak) , teras rumah, dan dapur. Karakter biofisik pada kawasan berupa vegetasi dan satwa. Vegetasi yang terdapat pada kawasan Praiyawang terdiri dari fungsi fisik,ekonomi, dan pangan. Dari kesimpulan penelitian ini Strategi yang diusulkan adalah mengembangkan potensi yang terdapat pada kawasan kampung adat sebagai kawasan wisata budaya sesuai dengan keberadaan dan tidak mengancam keberlanjutan kawasan kampung adat tersebut.
Keywords
References
ARN. 2015. Wisata Budaya dan Religi Perlu Serius Digarap. Kompas, hal 17
Burhan. 2008. Pola tata ruang permukiman tradisional Gampong Lubuk Sukon, Kabupaten Aceh Besar. arsitektur e- Journal, Volume 1 Nomor 3, November 2008.
Damanik, Janianton. 2013. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hermawan. 2016 Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata.
Silas, Johan. 1983, Pemukiman liar : artinya, masalah dan tantangannya pada buku Perumahan masalah dan potensi
Koentjaraningrat. 2009. pengantar Teori Antropologi II. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kristiningrum, Nur Dwi. 2014. Heritage Tourism dan Creative Tourism : Eksistensi Pasar Seni (Central market) di Malaysia sebagai salah satu pasar bersejarah.
Laurie. 1975. Arsitektur Pertamanan :Bandung:
McHarg, I. 1995. Design With Nature (25th anniversary ed). New Yok: Wiley.
Muliawan. 2000. Makalah Perencanaan dan Pengembangan Desa Wisata, Stuppa Indonesia
Nurdiansyah. 2014. Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia. Bandung. Alfabeta.
Pals. 2001. Seven Theories of Religion. Adipura:Yogjakarta
Pramukanto. 2001. Jurnal : Landskap Budaya. IPB
Purba, Jonny. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT: Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sasongko, I. 2005. Struktur Ruang Permukiman Karangsalah dan Segenter di Desa Bayan. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur.
Simonds. 2006. Landscape rchitecture. New York: McGraw Hill Book Company.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Refbacks
- There are currently no refbacks.