Pembuatan Minuman Kunyit Asam dengan Penambahan Daun Stevia sebagai Pemanis Alami

Novita Sari, Wahyu Mushollaeni, Lorine Tantalu

Abstract


Sour turmeric drinks are trusted by the public as a health drink that is useful for preventing disease and improving the body's metabolic functions. Turmeric and tamarind contain active ingredients that function as analgesic, antipyretic, anti-inflammatory, and strengthen the body's immunity. Processing of sour turmeric drinks on the market, often using synthetic sweeteners that are not safe for health when consumed in excessive amounts. The leaves of the stevia plant are known as sweet leaf which contains a sweetener component of steviol glycosides. However, in Kalimantan and Nusa Tenggara, the use of stevia leaves as a natural sweetener especially for sweetening traditional medicines is still very rarely known. Therefore, the aim of this study was to determine the best formulation in processing sour turmeric drinks using stevia leaves as a natural sweetener based on chemical-physics tests and preference tests. Complete randomized design (CRD) with one factor is used. Five formulations of turmeric, tamarind, and stevia leaves used in the study. This treatment was repeated three times to obtain 15 experimental units. The research shows that the formulation of 20% turmeric rhizome, 10% tamarind and 70% stevia leaf is the best treatment. The average value of total sugar is 3.35%, total dissolved solids, 8.27% and pH 4.30%.



Minuman kunyit asam dipercaya oleh masyarakat sebagai minuman kesehatan yang bermanfaat untuk mencegah penyakit dan memperbaiki fungsi metabolisme tubuh. Kunyit dan asam memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai analgetika, antipiretika, anti inflamasi, dan memperkuat kekebalan tubuh. Dalam pembuatan minuman kunyit asam, seringkali menggunakan bahan pemanis sintetis yang tidak aman bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Daun tanaman stevia dikenal sebagai sweet leaf yang mengandung komponen pemanis glikosida steviol. Namun demikian, di daerah Kalimantan dan Nusa Tenggara, penggunaan daun stevia sebagai pemanis alami terutama untuk pemanis obat-obatan tradisional masih sangat jarang diketahui. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk menentukan formulasi terbaik dalam pembuatan minuman kunyit asam menggunakan daun stevia sebagai pemanis alami berdasarkan uji kimia-fisika dan uji kesukaan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu lima formulasi kunyit asam dan daun stevia digunakan dalam penelitian. Perlakuan ini diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Hal penelitian menunjukan bahwa formulasi rimpang kunyit 20%, asam 10% dan daun stevia 70% merupakan perlakuan terbaik. Nilai rata-rata total gula 3.35%, total padatan terlarut, 8.27% dan pH 4.30%.

Keywords


Daun stevia; Pemanis alami; Kunyit; Asam; Minuman Herbal

References


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985, Pemanfaatan Tanaman Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Pertanian. 2007. Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/OT.140/04/2007. Departemen Pertanian, Jakarta.

Departemen Kehutanan. 2002. Informasi singkat benih Tamar indusindica L .Artikel. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Bandung. No.21.

Fardiaz, S. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Mikrobiologi Pangan. Departemen Penddikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kinghorn,1982 Stevia The Genus Stevia. Departement of Medicinal Chemistry and Pharmacognosy. University of Illinoisat Chicago. United South America.

Meilgaard, M.; Civille and Carr.1999. Sensory Evaluation Techniques. 3rd edition. Washington, D.C : CRC Press.

Nasution A. 1980. Metode Penilaian Citarasa. Bogor: Departemen IKK Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Navarro D.F., de Souza M.M., Neto R.A., Golin V., Niero R., YunesR. A., Delle M.F. and Cechinel F.V. 2002.Phyto chemical analysis and analgesic properties of Curcumazedoari agrownin Brazil. Phytomedicine. 9(5): 427-32.

Norton K.J. 2008. Menstruation Disorder -Causes, Symptoms and Treatments of Dysmenorrhea. http://www.steadyhealth.com/article/Menstruation_Disorder_Causes_Symptoms_and_Treatments_of_Dysmenorrhea _a773.html.

Susilo 2011. Optimasi formula minuman fungsional berbasis kunyit (Curcuma do mesticaval.),asam jawa (Tamarindus indica linn.), dan jahe (Zingiber officinalle var.amarum) dengan metode desain campuran (mixture design) [skripsi]. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Winarno. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winarno, F.G., 1995. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.