PENURUNAN KADAR HCN BIJI KARET DENGAN METODE FERMENTASI UNTUK INOVASI PEMBUATAN TAHU KARET-KEDELAI
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki areal perkebunan karet terbesar di dunia salah satunya yaitu di Pulau Kalimantan. Biji karet mempunyai kandungan asam sianida (HCN) yang tinggi dan juga mengandung protein dengan kadar yang cukup tinggi yaitu 27%, sehingga sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pangan sumber protein nabati diantaranya untuk bahan baku tahu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis mikroba dan lama fermentasi yang efektif dalam mengurangi kadar HCN dalam biji karet sebagai bahan baku pembuatan tahu. Hasil yang diperoleh adalah didapatkannya perlakuan terbaik yaitu fermentasi biji karet menggunakan mikroba jenis Saccaromyces sereviceae dengan lama fermentasi selama 48 jam. Perlakuan ini menghasilkan biji karet yang mengandung kadar HCN, protein, karbohidrat, lemak dan abu berturut-turut sebesar 70,8 ppm; 10%; 14,1%; 29,1% dan 0,75%. Hasil uji organoleptik dengan uji segitiga (triangle test) pada tahu karet-kedelai yaitu kesukaan rasa berbeda nyata pada tingkat 0,1%, kesukaan aroma 0,1%, kesukaan warna 5%, dan kesukaan tekstur 0,1%. Analisa kelayakan usaha produksi tahu karet layak diusahakan dengan memiliki nilai HPP produksi sebesar Rp. 6760,36 per 700 gram dan HPP penjualan sebesar Rp. 7.774,42. Nilai BEP unit sebesar 8.323 selama 5 tahun produksi dengan BEP harga Rp. 66.585.147. NPV sebesar Rp. 6.476.038. Nilai Net B/C yang didapatkan yaitu sebasar 1,60 dengan Nilai R/C Ratio 1,18. IRR pada usaha tahu karet-kedelai yaitu sebesar 21% dengan Payback Period 1,01 tahun.
Keywords
References
[AOAC] Associaton of Official Analytical Chemist 1995. Official Methods of analysis of The Association of Analitical Chemist. Virginia USA: Association of Official Agricultural Chemists Inc.
[AOAC] Associaton of Official Analytical Chemist 2005. Official Method of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. Virginia USA: Association of Official Analytical Chemists.
Affandi,E Dan Yuniati, H. 2011. Pemanfaatan limbah ampas kelapa sawit sebagai substrat untuk sintesis zat gizi melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Vol (2): 128-129
Aimon, H., Satrianto, A. 2015. Prospek konsumsi dan impor kedelai di Indonesia tahun 2015-2020. Jurnal kajian ekonomi. Vol. 3(5). 11-12
Ardiansari, Y. 2012. Pengaruh jenis gadung dan lama perebusan terhadap kadar sianida gadung. [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Jember. Jember.
De Garmo, 2004. Prosedur Analisa Perlakuan Terbaik Untuk Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia. Jakarta.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia Karet 2014-2016. [cited: 3 November 2017]. https://ditjenbun.pertanian.go.id.
Karim, F.A; Swastawati,F; dan Anggo, A.D. 2014. Pengaruh perbedaan bahan baku terhadap kandungan asam glutamat pada terasi. Jurnal pengolahan dan bioteknologi hasil perikanan Vol 3(4): 55-57
Kasprowicz-Potocka,M.,Borowczyk, P., Zaworska, A., Nowak, W., Frankiewicz, A. dan Gulewicz, P., 2016. Pengaruh fermentasi ragi kering pada komposisi dan protein kimia karakteristik biji lupin biru . Jurnal makanan teknologi bioteknologi., Vol 54(3): 360-366
Kusnanto, F., Agus, S., dan Mulyani, HRA. 2013. Pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar protein dan daya terima tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis) sebagai sumber belajar biologi SMA pada materi bioteknologi pangan. [cited: 5 November 2017]. https://fkip.unmetro.ac.id.
Meisara, R. dan Nurhidajah. 2012. Aktivitas antioksidan, karakteristik kimia, dan organoleptik tepung kecambah kedelai (Glycine max) dengan berbagai varasi pengolahan. Jurnal pangan dan gizi. Vol 3(6): 4
Noor, B. Tuti. 1988. Perubahan kimia dan mikrobiologi dalam proses fermentasi biji karet (Hevea brasiliensis). [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Putri, S.A; Restuhadi,F dan Rahmayuni. 2016. Hubungan antara kadar gula reduksi, jumlah sel mikrob dan etanol dalam produksi bioetanol dari fermentasi air kelapa dengan penambahan urea. J. jom faperta. Vol. 3(2): 4-6.
Rahmadi, D. 2003. Pengaruh lama fermentasi dengan kultur mikroorganisme campuran terhadap komposisi kimia limbah kubis. J.Indon.Trop.Anim.Agric. Vol 8(2): 92-93
Widiyanti, M dan Kumoro, A.C. 2017. Kinetika Detoksifikasi Umbi Gadung (Discorea hispida dents) secara Fermentasi dengan kapang Muscor rasemosus. Vol 17(2): 84.
Refbacks
- There are currently no refbacks.