PENGGUNAAN JENIS BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AKAR WANGI PADA TANAH YANG TERCEMAR PASCA PERIODE TANAM KEDUA

Frengki Saba Kulla, Amir Hamzah, Wahyu Fikrinda

Abstract


Soil pollution in Indonesia is now increasing in number due to human activities. The main pollutants are heavy metals that are difficult to degrade. Heavy metal degradation can be done in various ways. The cheapest way is to use plants. One of the plants that has the ability to control heavy metals is the fragrant root plant (Vetiveria zizanioides). To increase plant growth to be able to absorb heavy metals, biochar can be used as soil ameliorant. The purpose of this study was to determine the ability to grow fragrant root plants planted in polluted soils that were given biochar. This research was conducted in Sumber Brantas Village, Bumiaji District, Batu City. This research was conducted in November 2017 to March 2018.
This study used a Randomized Block Design by testing several doses of biochar husk paddi + tobacco waste. The biochar dose consists of: B0: control, B1: 10 tons / ha, B2: 20 tons / ha, and B3: 30 tons / ha. The plants planted are fragrant roots. Observation data were analyzed of variants and carried out further tests with the Least Significant Difference test (LSD) level of 5%. The results showed that the fragrant root plants with the treatment of the type of biochar jengkok tobacco + rice husk (B3) had the best vegetative results seen from the plant height growth of 56.78 (14 MST) the number of leaves was 93.22 (16 MST) strands , the number of tillers was 18.28 (16 MST) tillers, the leaf wet weight was 75.67 g (16 MST) and the leaf dry weight was 16.39 g, the root wet weight was 27.06 g and the root dry weight was 4.94 g .



Pencemaran tanah di Indonesia saat ini semakin hari kiat bertambah akibat aktivitas manusia. Bahan pencemar utama adalah logam berat yang sulit untuk didegradasi. Degradasi logam berat dapat dilakuakn dengan berbagai cara. Cara yang paling murah adalah dengan menggunakan tanaman. Salah satu tanaman yang memiliki kemampuan mengendalikan logam berat adalah tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides). Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman agar mampu menyerap logam berat dapat menggunakan biochar sebagai bahan pembenah tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan tumbuh tanaman akar wangi yang di tanam pada tanah tercemar yang di beri biochar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai Maret 2018.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan menguji beberapa dosis biochar sekam padi dan limbah tembakau. Dosis biochar terdiri dari : B0 : kontrol, B1 :10 ton/ha, B2 :20 ton/ha, dan B3 :30 ton/ha. Tanaman yang ditanam adalah akar wangi. Data hasil pengamatan dianalisis of varian dan dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman akar wangi dengan perlakuan jenis biochar jengkok tembakau+sekam padi (B3) memiliki hasil vegetatif yang paling baik di lihat dari pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 56,78 (14 MST) jumlah daun sebanyak 93,22 (16 MST) helai, jumlah anakan sebanyak 18,28 (16 MST) anakan, berat basah daun sebesar 75,67 g (16 MST) dan berat kering daun 16,39 g, berat basah akar 27,06 g dan berat kering akar sebesar 4,94 g.

Keywords


Biochar; Akar Wangi; Periode Tanam

References


Budisantoso. I., S. Wigati, dan M. Dwiati. 2004. Budidaya Tempuyung (Sonchusarvensis L.) Melalui Penyemprotan Triakontanol dan Pemupukan Nitrogen. J. Pembangunan Pedesaan. Vol. 4. No. 1:1411-9250.

Hamzah, A. Kusuma, Z. Utomo, W, H, dan Guritno, B. 2012. Penggunaan Tanaman Vetiveria zizanoides L. dan Biochar untuk Remediasi Lahan Pertanian Tercemar Limbah Tambang Emas. Vol. 12, No 1:53-60.

Sisilia. L. Yulianti. I. M. Wibowo. A. 2015. Pemanfaatan Tanaman Akar Wangi (vetiveria zizanoides (L.) Nash) Untuk Penerapan Logam Berat Tembaga (Cu). Program Studi Teknobiologi Lingkungan, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Simangunsong, C. 2011. Sistem pengelolaan hutan rakyat dan pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat. 10 juli 2011.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.