PERUBAHAN SIFAT FISIK BUAH APEL KUPAS YANG DILAPISI PENYALUT EDIBEL DARI PATI KELADI DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT

Anapula Do Rosario Ximenes Guterres, Budi Santosa, Wirawan Wirawan

Abstract


Penyalut edible berfungsi untuk menyalut buah apel kupas atau untuk mempertahankan kesegaran dan kualitas buah. Natrium metabisulfit yang bersifat padat dan berwarna putih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik aplikasi penyalut edible berbasis pati keladi dengan penambahan natrium metabisulfit pada buah apel kupas. Penelitian ini di Laboratorium Rekayasa Proses dan Sistem Produksi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dan Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhamadiyah Malang. Penelitian menggunakan Rancagan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor I yaitu Natrium metabisulfit yang terdiri dari 3 level yaitu KI = 1 %b/v. K2 = 3 %b/v, K3 = 5 %b/v dan faktor II yaitu Natrium metabisulfit menghasilkan perlakuan terbaik yaitu pati keladi 1 %b/v dan Na-bisulfit 200 ppm berdasarkan uji indeks efektifitas, yang memiliki NH sebesar 0,81.

Keywords


Penyalut edible, pati keladi, Na-bisulfit dan apel

References


Asgar, A., Zain, S., Widyasanti, A dan

Wulan,A. 2013. Kajian

Karakteristik Proses Pengeringan

Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Menggunakan Mesin Pengering

Vakum. Balai Penelitian Tanaman

Sayuran. Bandung.

De Garmo, E.D., W.G. Sullivan and J.R.

Canada. 1984. Enginnering

Economy. Mac Millan

Publihshing Company. New

York.

Gomes, K.A. Gomes, A.A. 1995.

Prosedur Stastik Untuk Penelitian

Pertanian. Diterjemahkan oleh

Endang Samsudin dan Justika S.

Baharsyah. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta. P: 87-100; 471-

Guilbert, S. 1986. Technology and

Application of Edible Protective

Film. Elsavier Applied Science

Publisher. New York.

Harris, H. 2004. Kemungkinan

Penggunaan Edible Film dari

Pati Tapioka Untuk Pengemas

37

1 3.12

85

99

05

95

25 3.27

Kesukaan Tekstur

K1P1 K1P2 K1P3 K2P1 K2P2 K2P3 K3P1 K3P2 K3P3

K1=1%b/v

K2=3%b/v

K3=5%b/v

P1=200ppm

P2=400ppm

P3=600ppm

Teknologi Industri Pertanian 10

Lempuk. Jurnal Ilmu-ilmu

Pertanian Indonesia.Vol.3.

Hartati dan Sinaga. 1993. Pengaruh

Bahan Pencelupan dan

Tingkat Kematangan Terhadap

Mutu Cabai Rawit (Capsicum

Frutuscens L) Kering. Buletin

Penelitian Hortikultural. Balai

Penelitian Hortikultural

Lembang. Bandung.

Husnan,S.dan Suwarno.1994. Studi

Kelayakan Proyek.UPP.

AMPYPKN. Yogyakarta.

Husniati. 2010. Pengaruh Penembahan

Natrium Metabisulfit Terhadap

Derajat Putih Tapioka. Balai

Riset Dan Standardisasi Industri.

Palembang. (Volume 21).

.

Imanulkhan. 2007. Karakterisasi Edible

Film Berantioksidan Dari Pati

Ganyong (Canna Edulis Kerr)

Dan Ekstrak Teh Hijau

(Camelia Sinensis). Skripsi.

Fakultas Teknologi Pertanian.

Universitas Brawijaya. Malang.

Kusumawati, D. H. dan Putri, W. D.R.

Karakteristik Fisik dan

Kimia Edible Film Pati

Jagung yang diinkorporasi

dengan Perasan Temu Hitam.

Jurnal Pangan dan Agroindustri

Vol. 1 No.1 p.90-100.

Universitas Brawijaya. Malang.

Meyer, L.H. 1982. Food Chemistry.

Reinhold Publishing Company.

New York.

Muchtadi, T.R., A.Basuki, Purwiyatno.

Teknologi Pemasakan

Ekstrusi. PAU Pangan dan Gizi.

IPB. Bogor.

Pantastico, ERB. 1997. Fisiologi Pasca

Panen. Penanganan Dan

Pemanfaatan Buah-Buahan

Dan Sayur-Sayuran Tropika

Dan Subtropika. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Pena DCR, Torres JA. 1991. Sorbic Acid

and Potassium Sorbate

Permeability Of An Edible

Methylcellulose-Palmitic Acid

Films: Water Activity and pH

Effects. J Food Sci 56(2):497–

Pranoto Y, Salokhe VM, Rakshit SK.

Physical and

Antibacterial Properties Of

Alginate-Based Edible Film

Incorporated With Garlic Oil.

Food Res Intl 38: 267–72.

.

Ridal, S. 2003. Karakterisasi Sifat

Fisikokimia Tepung dan Pati Umbi

Talas (Colocasia esculenta) dan

Keladi (Xanthosoma sagittifolium).

Skripsi. Jurusan Teknologi Industri

Pertanian. Institut Pertanian Bogor ;

Bogor.

Sanjaya, F. 2008. Pembuatan Edible

Film Berantioksidan dari Ubi

Jalar Merah dan Aplikasinya

pada Permen Susu. Skripsi.

Fakultas Teknologi Pertanian,

Univeritas Brawijaya, Malang.

Santosa, B. 2008. Penentuan Umur Petik

dan Pelapisan Lilin sebagai

Upaya Menghambat

Kerusakan Buah Salak Pondoh

selama Penyimpanan pada

Suhu Ruang. Jurnal Teknologi

Pertanian (8) 3 – FTP –

Universitas Brawijaya.

Sinurat, H. Ronalds. 2011. Pengaruh

Campuran Edibel Coating Dan Teknologi Industri Pertanian 11

Lama Penyimpanan Terhadap

Mutu Buah Jeruk Manis.Jurusan

Fakultas Teknologi Hasil

Pertanian. Unuversitas Sumatera

Utara.

Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi.

Prosedur analisis untuk

bahan makanan danpertanian.

Penerbit Liberty,Yogyakarta.

Susanto, T, and Sucipto. 1994. Teknologi

Pengemasan Bahan Makanan.

CV Family. Blitar.

Susrini, 2003. Index Efektifitas. Suatu

Pemekiran Tentang :Alternative

Untuk Memilih Perlakuan

Terbaik Pada Penelitian Pangan.

Edisi Kedua. Program Studi

TeknologiHasil Ternak. Fakultas

Peternakan. Universitas Brawijaya.

Malang.

Syarif, Rizal dan Anies Irawati. (1988).

Pengetahuan Bahan Untuk

Industri Pertanian. Mediyatama

Sarana Prakasa. Jakarta.

Wong DWS, Camirand WP, Pavlath AE.

Development Of

Edible Coatings For

Minimally Processed Fruit

and Vegetables. In: Krochta

JM, Baldwin EA, Nisperos-

Carriedo MO, Editors. Edible

Coatings and Films To

Improve Food Quality.

Lancaster, Pa.: Technomic. p

–88.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.