PENGELOLAAN KAWASAN WISATA PREDATOR FUN PARK Di TLEKUNG, KOTA BATU

Melkisedek syukur EL suma sala, Rizki Alfian, Riyanto Djoko

Abstract


This research can are conducted for 1 month starting in April until the month of May 2015. This study aimed to determine and compare the combination treatment in feed rations Ducks Mojosari with duck egg production. The study used a completely randomized design because what if there was a very noticeable difference then continued by real difference. and each treatment can be repeated three times resulting in 21 experimental unit, The results showed that consumption is highest in treatment A0B2 which is a mixture of feed materials between Conch rice field 25% Rice bran 75% with the average of the highest value in the treatment of A0B2 gr / head / day.
At intake and feed conversion with the highest value of 7.07%. Average feed conversion highest in A0B3 treatment (without the use of parched rice paddy conch + 45%), the effect of treatment (conch rice fields and parched rice) to feed conversion. It means giving different treatment would result in an average feed conversion was significantly different. Average feed conversion highest in A0B3 treatment (without the use of parched rice paddy snail + 45%).
Average daily production of eggs The highest research results on A0B3. and the lowest in treatment A1B1. Based on the results of analysis of variance has been done, note that there is no effect of parched rice and paddy snails to total egg production. Average egg production research results reach the highest egg production in A0B3, and the lowest in treatment A1B1. Based on the results of analysis of variance has been done, it is known that there is no effect of parched rice and paddy snails to total egg production.


Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu konsep Kegiatan pemeliharan pada kawasan Predator Fun Park. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada tapak, baik pada kegiatan pemeliharaan elemen keras dan kegiatan pemeliharaan elemen lunak. Agar eksistensi kawasan Predator Fun Park dapat berfungsi dengan baik,maka diperlukan adanya pengelolaan lanskap, Penelitian ini menggunakan metode Swot observasi/pengamatan secara langsung,wawancara serta penyebaran kuisioner dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait (pemerintah desa). Hasil penelitian menunjukan bahwa Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi di verisifikasi, artinya pengelolaan eksisting berada dalam kondisi baik namun desain ini akan mengalami tantangan yang dari lingkungannya untuk terus berlanjut (sustainable) apabila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh sebab itu dalam pengelolaan kawasan wisata Predator Fun Park direkomendasikan untuk memperbanyak ragam strateginya. Prioritas Pertama, Dalam pengelolaan kawasan wisata Predator Fun Park, aspek yang pertama perlu dipertimbangkan adalah aspek biofisik tapak.Prioritas kedua, Pengembangan identitas kawasan. Kawasan wisata predator fun park yang berpotensi untuk menjadi area wisata ekologi atau rekreasi perlu untuk membentuk identitas kawasannya. Identitas ini dapat diaplikasikan dalam bentuk elemen-elemen desain pembentuk lanskap. Dalam hai ini seperti kandang buaya dan vegetasi pendukungnya.Prioritas ketiga, pengelolaan kawasan wisata predator fun park perlu pengelolaan bangunan maupun tata hijau di kawasan yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Prioritas keempat, Mendesain fasilitas dan utilitas penunjang bagi kawasan wisata predator fun park. Prioritas kelima, Menyusun tata letak bangunan baik kandang buaya, kandang ular, caffe, dan lainnya yang sesuai bagi kawasan wisata predator fun park.

Keywords


Pengelolaan Kawasan; Wisata; Predator Fun Park; Kota Batu

References


Kartosopoetra, A. E. 1986. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bina Aksara. Jakarta. hal134.

Rangkuti, F, 2005. Analisis SWOT Teknik Membeda Kasus Bisnis. PT.GramediaPustaka. Jakarta

Wikantiyaso R. 2005. Perencanaan dan Perancangan Kota Malang.Diakses tanggal 12 November 2005http://www.mintakat.unmer.ac.id.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.