REDESAIN TAMAN KOTA ATAMBUA BERBASIS BUDAYA LOKAL
Abstract
Kota Atambua adalah Ibukota Kabupaten Belu, mempunyai banyak potensi wisata, salah satunya adalah Taman Kota Atambua yang terletak di tengah-tengah Kota, yang dekat dengan pemukiman, perkantoran, kali talau, lapangan umum, dan pasar senggol. Awal pembangunan Taman Kota Atambua ramai pengunjung, dengan dibangunnya fasilitas kota seperti Plaza Atambua, membuat orang lebih ramai mengunjungi tempat tersebut dibandingkan Taman Kota Atambua. Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung didalam taman membuat pengunjung merasa bosan, desain taman yang modular dan tidak mengikuti perubahan perilaku masyarakat yang semakin modern, tidak adanya ciri khas dari taman sehingga taman tidak fungsional. Untuk itu perlu mengembalikan Taman Kota Atambua sebagai landmark Kota Atambua dengan budaya lokal sebagai ciri khas taman, dan didesain dengan bentukan yang menyesuaikan kehidupan masyarakat urban. Metode yang dipakai untuk mendesain yaitu dengan memodifikasi metode Rustam Hakim (2012) dan Gold (1980) dan menghasilkan desain modern dengan mengunakan konsep budaya lokal.
Keywords
References
Mengkaka, Blasius. (22 februari 2014). Situs Ksadan di Kabupaten Belu. http://www.kompasiana.com/1b3las-mk/situs-ksadan-di-kabupaten-belu_54f8520ea33311f07d8b45d9) diakses pada 10 juni 2017
Gold, Seymour M. 1980. Receation, Planning, and Design. New York, MC Grow Hill Book Company.
Hakim R. 2012. Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.
Hakim, R. dan H. Utomo. 2008. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Prinsip-Unsur dan Aplikasi Desain. Bumi Aksara. Jakarta. 126 hlm.
Lynch, Kevin. 1960. The Image Of The City, The MIT Press. Cambridge.
Sedyawati, Edi. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi, Raja Grafindo Persada.
Setyabudi, I. (2016). Elemen dan Proses Desain Arsitektur Lanskap Taman Rumah Tinggal. Malang: CV. Dream Litera Buana.
Wiryomartono B.P. 2002. Urbanitas dan Seni Bina Perkotaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Refbacks
- There are currently no refbacks.