PERBEDAAN TINGKAT AKTIVITAS DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA YANG TINGGAL DI DALAM DAN DI LUAR PANTI WERDHA

Noctalia Anggun Utami, Ronasari Mahaji Putri, Ani Sutriningsih

Abstract

Aktivitas merupakan salah satu tanda kesehatan, tingkat aktivitas dapat mempengaruhi stress seseorang bahkan ke fase depresi. Fenomena lansia yang tinggal di panti karena tidak mendapat perhatian dari keluarga merasa menjadi beban hidup sehingga diduga tingkat depresi meningkat. Namun dengan adanya kegiatan atau aktivitas yang teratur sehingga dimungkinkan tingkat depresi dapat menurun karena adanya faktor pengalihan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat aktivitas dan tingkat depresi pada lansia yang tinggal di dalam dan di luar panti Werdha. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi lansia di dalam dan di luar panti werdha masing-masing sebanyak 14 orang dan total sampel lansia yang diambil sebanyak 28 orang dengan teknik total sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lansia yang mempunyai aktivitas rendah di dalam panti Werdha mengalami depresi berat, ringan dan sedang masing-masing sebanyak 14,3%, sedangkan di luar panti Werdha diketahui bahwa lansia yang beraktivitas tinggi mengalami depresi sedang sebanyak 42,8% dan dapat disimpulkan ada perbedaan aktivitas lansia di dalam dan diluar panti werdha dengan nilai -value sebesar 0,004 < 0,05 dan ada perbedaan depresi lansia di dalam dengan diluar panti dengan nilai  value sebesar 0,002 < 0,05. Direkomendasikan bagi para lansia untuk dapat lebih meningkatkan motivasi hidup agar dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

ABSTRACT

Activity is one sign of health, the level of activity can affect a person's stress even into the depression phase. The phenomenon of the elderly who live in homes because they do not get attention from the family feels that it is a burden on their lives, so it is suspected that the level of depression increases. But with regular activities or activities, it is possible that the level of depression can decrease due to diversion. The purpose of this study was to determine differences in the level of activity and the level of depression in the elderly who lived inside and outside the nursing home. The design of this study uses cross sectional. The population of elderly people inside and outside the nursing home are 14 people each and the total sample of elderly people taken is 28 people with total sampling technique. The data analysis used was the Mann Whitney test. From the results of the study, it was found that the elderly who had low activity in the nursing home had severe, mild and moderate depression of 14.3% respectively, While outside the nursing home, it is known that the elderly who have high activity experience moderate depression as much as 42.8% and it can be concluded that there are differences in elderly activities inside and outside the nursing home with a value of 4 value of 0.004 <0.05 and there are differences in elderly depression with outside the orphanage with a value of  value of 0.002 <0.05. It is recommended for the elderly to be able to improve their life motivation so that they can carry out activities to fulfill their daily needs.

Keywords: Activity; Depression; Elderly People; Orphanage Institution.

Keywords

Aktivitas; depresi; lansia; panti werdha.

Full Text:

PDF

References

Argyo. 2007. Usia Lanjut dan Panti Sosial. http://sobatbaru.blogspot.com/2009/07/hal-yang-dihindari-dan-dilakukan-selama.html. Diakses tanggal 23 April 2011.

Bondan, P. 2005. Pengaruh Umur, Depresi dan Dimensia terhadap disabilitas fungsional lansia di PSTW Abiyoso dan PSTW Budi Dharma provinsi DI Yogyakarta (adaptasi model system Neuman) Diakses pada tanggal 12 maret 2011.

Bongsoe, S. 2007. Pengenalan Gangguan Depresi pada Orang Usia Lanjut. Dalam Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatra Utara. http://www.usu.ac.id/files/pidato/ppgb/2007/ppgb_2007_syamsir_bs.pdf. Diakses pada tanggal 9 Februari 2011 .

Depkes RI. 2002. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Diakses dari http://www.depkesgeriatri.or.id/indek.php. com Diakses pada tanggal 10 Maret 2011.

Demartoto. 2007. Manula. www//http:creasoft.wordpress.com.net.id. Diakses pada tanggal 12 Januari 2011.

Gallo.J.J. 1998. Gerontologi Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Idrus, M. dan Faisal. 2007. Depresi pada Penyakit Parkinson. Cermin Dunia Kedokteran 34(3) /156pp130-135. Kalbe Farma. Jakarta. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_156_Depresi.pdf. Diakses pada tanggal 19 Maret 2011.

Jayanti. 2008. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Depresi Lansia di Panti Wredha Wiloso Wridho Purwerejo Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kartono.1991. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung: Mandar Maju.

Nugroho W. 2000. Keperatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Segal, Jaffe J, Pat Davies P, and Smith M, 2007. Depression in Older Adults and the Elderly. http://www.helpguide.org/mental/depressionelderly.htm.Diakses 11 februari 2011.

Sumirta,I Nengah. 2008. Hubungan antara aktivitas fisik dengan depresi pada lansia di panti pelayanan lanjut usia “Wana Seraya” Denpasar. Jurnal keperawatan. 2(1). Halaman 77-83.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.