PERBEDAAN LAMA HARI RAWAT INAP PASIEN PNEUMONIA DENGAN NON PNEUMONIA DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTABARU

Doddy Rakhmadi, Tanto Hariyanto, Sulasmini Sulasmini

Abstract

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru dan bagian distal dari brokhiolus terminalis yang mencakup bronkhiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Setiap tahun setidaknya ada 11 juta sampai 20 juta anak di dunia dirawat di rumah sakit karena penyakit pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama hari rawat inap pasien pneumonia dengan non pneumonia di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru Periode Tahun 2010. Desain penelitian menggunakan metode uji beda dengan pendekatan cross sectional dengan sampel sebanyak 24 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan rumus parametric independent sample t-test diketahui hasil perhitungan menggunakan uji beda dengan tingkat signifikan sebesar 0,05, didapat nilai p-value 0,012 (p value < 0,05) yaitu masih lebih kecil dari batas kritis sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan lama hari rawat inap pasien pneumonia dengan non pneumonia diruang perawatan anak rumah sakit umum daerah kotabaru. Dari hasil tersebut bagi masyarakat diharapkan masyarakat mengetahui lama hari rawat penyakit pneumonia karena berhubungan dengan pemberian antibiotik dan memberikan uap air hangat untuk mencairkan dahak, agar petugas kesehatan dapat memberikan perawatan yang baik kepada penderita pneumonia dan tidak memperpanjang lama perawatan bagi pasien non pneumonia dan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menambah variabel penelitian penyebab penyakit pneumonia.

ABSTRACT

Pneumonia is an inflammation of the pulmonary parenchyma and the distal part of the terminal brokhiolus which includes the respiratory bronchhiolus and alveoli and gives rise to lung tissue consolidation and disruption of the local gas exchange. Every year at least 11 million to 20 million children in the world are hospitalized because of pneumonia. This study aims to determine the differences in the length of stay of non-pneumonia pneumonia patients in the child care room, Kotabaru Regional General Hospital in the period of 2010. The study design used a different test method with a cross sectional approach with a sample of 24 people taken by total sampling technique . Based on the results of data analysis using the independent sample t-test parametric formula it is known that the calculation results using a different test with a significant level of 0.05, obtained p-value of 0.012 (p value <0.05) which is still smaller than the critical limit so that it can It was concluded that there was a difference in the length of stay of the pneumonia patients with non-pneumonia in the child care room at the Kotabaru regional public hospital. From these results, people are expected to know the length of day of pneumonia because they are associated with antibiotics and provide warm water vapor to liquefy phlegm, so that health workers can provide good care for patients with pneumonia and not prolong treatment for non-pneumonia patients and for researchers then it is recommended to be able to add to the research variables that cause pneumonia.

Keywords : Long days of care; non pneumonia; pneumonia.

Keywords

Lama hari rawat; non pneumonia; pneumonia.

Full Text:

PDF

References

Anonim, 1996. Program Pemberantasan Penyakit ISPA untuk penanggulangan Pnemonia pada Balita Dalam Pelita VI, Jakarta.

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asih dan landia. 2006. ilmu kesehatan anak XXXVI kapita selekta ilmu kesehatan anak VI. Surabaya.

Departemen Kesehatan RI, Dirjen P2PL. 2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan akut. Jakarta.

Depkes R.I. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita. Jakarta: Ditjen PPM-PLP.

Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3. Jakarta: EGC.

Greenberg MS, Glick M. 2003. Burket’s oral medicine diagnosis and treatment. 10 th ed . Ontario: BC Decker Inc.

Hasibuan S. 1995. Keadaan-keadaan di rongga mulut yang perlu diketahui pada usia lanjut. Majalah Kedokteran Gigi USU 1998; 4: 40-3. Jakarta.

Hidayat, A. 2003. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kristina, H., 2000. Analisis Faktor Risiko Terjadinya Penumonia Pada Anak Balita di Kabupaten Dati II Boyolali. [Tesis]. UGM. Yogyakarta.

Notoadmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan Pedoman Skripsi Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rakim, 2008. Penyusunan Instrumen, http://iqbalsandira.blogspot.com/.html. Diakses pada tanggal 04 Maret 2012.

Salam, A. 2006. Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Balita di Kabupaten Magelang. [Tesis]. UGM. Yogyakarta.

Sectish TC, Prober CG. 2003. Pneumonia dalam: Berhrman RE, kleigman RM, Jenson HB, Penyunting. Nelson Texbook of Pediatrics. edisi ke-17. Philadelphia: WB Saunder.

Sitorus Ratna, 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional di RS. Jakarta: EGC.

Winasa IG. Prevalensi edentulous pada masyarakat usia lanjut di panti wreda. Majalah Kesehatan Gigi Indonesia 1995; 1(5): 17-8.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.