HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MEROKOK DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA AKHIR

Febriani Orpa Ablelo, Farida Halis Dyah Kusuma, Yanti Rosdiana

Abstract

Stres adalah respon tubuh terhadap tuntutan beban kerja yang sifatnya non spesifik.
Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengurangi dampak dari stres, hal ini
disebut juga dengan strategi koping. Perilaku merokok dilakukan oleh seseorang untuk mengurangi stres tanpa harus memecahkan suatu masalah sehingga berdampak stress sedangkan koping yang berpusat pada masalah bertujuan untuk memecahkan serta mencari sumber penyebabstres pada remaja. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara frekuensi merokok dengan tingkat stres pada remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang. Desain penelitian menggunakan desain korelasi dengan teknik cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Insidental sampling yaitu sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.. Analisa hasil penelitian menggunakan analisisa korelasi spearman rank Hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi merokok hampir seluruhnya dikategorikan perokok ringan yaitu sebanyak 82 orang (82%), tingkat stres sebagian besar responden dikategorikan stres sedang yaitu sebanyak 64 orang (64%), dan hasil analisis didapatkan nilai Signifikan (Sig.)= 0,019 (p-value = 0,05) dengan nilai koefisien korelasi -0,498 yang berarti sangat signifikan dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara frekuensi merokok dengan tingkat stress pada remaja akhir di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Mengingat merokok tidak baik untuk kesehatan, maka diharapkan untuk mengurangi frekuensi merokok dengan cara mengganti rokok dengan konsumsi permen rasa min yang mirip seperti rokok serta perbanyak konsumsi air putih.

ABSTRACT

Stress is a body response that is non-specific to the demands of the load on it. Everyone has a way to apply the impact of stress, this is also called coping strategies. Smoking behavior is done individually to reduce stress without aiming to solve the problems that cause stress, While problem-centered coping aims to solve and find out what sources cause stress to a person. The purpose of this study to determine the relationship between the frequency of smoking with stress levels in late adolescents at University of Tribhuwana Tungga Dewi Malang.The design of this research using correlation design is cross sectional. The population in this study were all late adolescents at Tribhuwana Tungga Dewi Malang University. The sampling technique in this research is incidental sampling that is 100 people. Data collection using questionnaires. Analysis of research results using spearman rank correlation analysis.The result of the research indicated that smoking frequency was almost entirely categorized as light smoker as many as 82 people (82%), Stress levels of most respondents are categorized as moderate stress are as many as 64 people (64%), And result of analysis got Significant value (Sig.) = 0.019 (p-value ≤ 0.05) Which means data is declared very significant and H1 accepted. Meaning there is a relationship between the frequency of smoking with stress levels in late adolescents at Tribhuwana Tunggadewi University Malang.Considering smoking is not good for health, Expected to reduce the frequency of smoking by replacing cigarettes with the consumption of min taste candy similar to cigarettes and increase water consumption.

Keywords: Adolescent; frequency of smoking; stress level.

Keywords

Frekuensi merokok; remaja akhir; tingkat stres.

Full Text:

PDF

References

Aiska, Selviana. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Tingkat Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Jiwa Grahasia Yogyakarta. Naskah Publikasi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses pada tanggal 17 Mei 2017

Ali, M. 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. jakarta: PT. Bumi Aksara. https://www.belbuk.com/psikologi-remaja-perkembangan-peserta-didik-p-221.html Diakses pada tanggal 17 Mei 2017.

Alvin. 2007. Mengatasi Stres Belajar. Jakarta: Elex Media Komputindo. http://www.bukukita.com/Orang-Tua-dan-Keluarga/Psikologi-&-Pendidikan-Anak/55741-Seri-Teaching-Children-:-Handling-Study-Stress.html Diakses pada tanggal 17 Mei 2017

Depkes RI 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Hawari, Dadang. 2008. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Hasnida dan Indri Kemala. 2005. Hubungan antara Stres dan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki. Jurnal, Psikologis, Volume I(2). https://www.researchgate.net/publication/42362650_Hubungan_Antara_Stres_Dan_Perilaku_Merokok_Pada_Remaja_Laki-Laki. Diakses pada tanggal 17 Mei 2017

Komalasari, Dian. Avin Fadillah Helmi. 2012. Faktor-Faktor Penyebab Merokok pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Gaja Madah.

Liem, Andrian. 2010. Pengaruh Nikotin terhadap Aktivitas Fungsi Otak serta Hubungannya dengan Gangguan Psikologis pada Pecandu Rokok. Buletin Psikologi,Vol 18(2) Hal 37-50. https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/11536.Diakses pada tanggal 17 Mei 2017.

Nugraha, Dian Boyke. 2006. Apa yang Ingin Diketahui Remaja tentang Seks. Jakarta: Rineka Cipta.

Putri, Risda Aulia. 2016. Hubungan Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Mahasiswa Semester Tujuh di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada tanggal 17 Mei 2017

Tarupay, Aditya. 2014. Perilaku Merokok Mahasiswi. [Skripsi]. Program Studi Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Fakultas kesehatan masyarakat Universitas hasanuddin. Makasar.

Sarafino, H. 2014. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions Sixth Edition. United States: John Willey & Sons, inc.

Sari, Novi Indra. 2011. Hubungan antara Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Siswa Laki-Laki Perokok SMKN 2 Batusangkar. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas. Padang Sumatera Barat.

Smet, B. 2014. Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia.

Suci,R.R.2009. Perbedaan Self Regulation pada Mahasiswa yang Bekerja dan Mahasiswa yang Tidak Bekerja. Jurnal Psikologi Program Studi Psikologi Universitas Paramadina, Jakarta.Vol 3(1) Hal.371.https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/797. Diakses pada tanggal 17 Mei 2017.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.