PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Inra Inra, Tanto Hariyanto, Ragil Catur Adi W.

Abstract

Tingkat kecemasan merupakan suatu tingkat respon dari suatu kondisi yang menimbulkan gejala penyerta baik fisiologis maupun psikologis yang bisa menurunkan kesehatan pada lansia. Penatalaksanaan kecemasan yang mudah dilakukan lansia seperti melakukan terapi relaksasi nafas dalam yang bertujuan meningkatkan konsentrasi dan memberikan ketenangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi nafas dalam di Kelurahan Tlogomas Malang. Desain penelitian mengunakan desain pra-eksperimental dengan one-group pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 165 orang dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan sampel penelitian sebanyak 30 lansia. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisa data yang di gunakan yaitu uji paired t-test. Hasil penelitian membuktikan sebelum melakukan terapi relaksasi nafas dalam hampir seluruhnya (76,7%) lansia mengalami tingkat kecemasan sedang dan sesudah melakukan terapi relaksasi nafas dalam hampir seluruhnya (90,0%) lansia mengalami tingkat kecemasan ringan. Hasil uji paired t test didapatkan p-value= (0,000) <(0,050) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi nafas dalam di Kelurahan Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil penelitian untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia perlu dilakukan terapi relaksasi nafas dalam.

ABSTRACT

The level of anxiety is a level of response from a condition that raises accompanying symptoms both physiologically and psychologically which can reduce the health of the elderly. Management of anxiety that is easy for the elderly to do such as doing deep breathing relaxation therapy which aims to improve concentration and provide calmness. The purpose of the study was to determine the differences in anxiety levels of the elderly before and after breathing therapy in deep breath in Tlogomas, Malang. The research design uses pre-experimental design in the field with the design of one-group pre-post test design. The population in this study were 165 people with the determination of the study sample using purposive sampling so that the research sample was 30 elderly. The technique of collecting data uses a questionnaire sheet instrument. The data analysis method used is a paired t test. The results showed that before practicing breath relaxation in almost (76.7%) of the elderly experienced moderate anxiety levels and after breathing relaxation therapy in almost (90.0%) of the elderly experienced mild anxiety levels. The paired t test test results obtained p value = (0.000) <(0.050) so that it can be concluded that there were differences in the anxiety level of the elderly before and after being given breath relaxation therapy in Tlogomas, Malang. Based on the results of research to reduce anxiety levels in the elderly by doing deep breathing relaxation therapy.

Keywords: Elderly, Breath Relaxation Therapy, Anxiety Level.

Keywords

Lansia; terapi relaksasi nafas; tingkat kecemasan.

Full Text:

PDF

References

Arfian. 2013. Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan. Vol. 2 (3): Universitas Indonesia. http://journal.ui.ac.id/home/ diakses tanggal 02 Maret 2017.

Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Catharina. 2014. Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Kekambuhan Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Jurnal Kesehatan. Vol. 3 (1): Universitas Brawijaya Malang. http://web.jurnal.ub.ac.id/ diakses tanggal 02 Maret 2017

Dargobercia. 2011. Cara Menjaga Tingkat Kecemasan Manusia. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.

Darmojo, H. 2011. Geriatrik (Ilmu Kesehatan) Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Depkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014 Menuju Indonesia Sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Fridalni, N. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Semangka (Cilitrus Vulgaris Schrad) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Riwayat Hipertensi Di Kota Padang. Jurnal Keperawatan. Vol. 7 (9): Siteba Padang. http://www.siteba.com.id/jurnal diakses tanggal 17 September 2016.

Maryam. 2011. Mengenal Usia Lanjut dan Keperawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, A. 2011. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Nevid, J.S & Green, B. 2013. Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. 2012. Perkembangan Masa Hidup: Edisi Kelima (Terjemahan Juda Damanik & Achmad Chusairi). Jakarta. UI. Press

Smith, J. 2011. Relaxation, Meditation & mindfulness: A mental Health Practi- tioner’s Guide to New and Traditional Approaches. New York: Springer Publishing Company Inc.

WHO. 2014. Physical Activity. In Guide To Community Preventive Service. Geneva: WHO

Triyanto. 2014. Mekanisme Fisiologis Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Kecemasan dan Tekanan Darah (Hipertensi). Jakarta: Salemba Medika.

Wardani, D. 2015. Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Tekana Darah (Studi Kasus di Instalasi Rawat Jalan Poli Spesialis Penyakit Dalam RSUD Tugurejo Semarang). Jurnal Kesehatan. Vol. 2 (2): Universitas Negeri Semarang. http://web.journal.unnes.ac.id/ diakses tanggal 02 Maret 2017

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.