Pengetahuan Ibu tentang Manfaat Bermain pada Perkembangan Anak Usia balita di Masa Pandemi Covid-19
Abstract
During the Covid-19 pandemic, the government implemented the PSBB (Large-Scale Social Restrictions), which meant that no outdoor activities for the community, including children. Children's activities in the surrounding environment experience changes and restrictions. The design of this study was an analytic design with a cross sectional approach. The population of this study were all mothers who have children aged 1-5 years in Jatiluhur, and a sample of 50 respondents. The data collection tool was a questionnaire. Univariate and bivariate data analysis using the Spearmen Rank correlation. The results of this study are that the majority of the mother's knowledge level about the benefits of playing for toddlers (aged 1-5 years) is in the good category (42 mothers: 87.5%) and the development of toddlers (ages 1-5 years) the majority is in the normal category of 59 people ( 94.5%). It is shown by the results of statistical tests using the Spearmen Rank with z count 3.181> z table (1.96). The conclusion from this study is that there is a relationship between the level of maternal knowledge about the benefits of playing with the development of toddlers (ages 1-5 years).
Keywords: benefits of playing, knowledge, development
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriana, D. (2013). Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta: Salemba Medika
Ahmad, B. (2008). Metode penelitian. Jakarta: CV Pustaka Setia.
Ambiyak, M.I. (2011). Efektivitas permainan konstruktif keping padu terhadap peningkatan kemampuan motorik halus siswa TK A RA Al-Kahfi Desa Pinang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Diakses tanggal 21 Januari 2021 dari digilib.uinsby.ac.id/9302/5/bab2.pdf.
Aridiyah. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. e-jurnal Pustaka Kesehatan 3 (1): 163-170.
Arikunto, S. (2010). Promosi kesehatan teori dan aplikasi edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2011). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Ed.3. Jakarta: Salemba Medika
Baiyatun. (2010). Psikologi ibu dan anak. Jakarta: EGC.
Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Cintya, R. (2015). Teori dan konsep tumbuh kembang bayi, toddler, anak dan usia remaja. Yogyakarta: Nuha Medika
Depkes, RI. (2010). Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang. Jakarta: Depkes RI.
Desmita. (2015). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djiwandono, S.E.W. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Fathoni. (2008). Faktor eksternal terhadap perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun. Diakses tanggal 15 Januari 2021 dari http://fathoni.wordpress.com/2008/10/06/faktor-eksternal-terhadap-perkembangan-motorik-halus//
Feist, Jess, & Gregory. (2010). Teori kepribadian (theories of personality). Jakarta: Salemba Humanika
Hidayat. (2010). Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan dini. Jakarta: Salemba Medika
Lestari, T. (2015). Kumpulan teori untuk kajian pustaka penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Maryanti, D., dkk. (2011). Neonatus, bayi, dan bidan. Jakarta: CV.Trans Info Media
Montolalu, et all. (2017). Bermain dan permainan anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasir. (2011). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, S. (2007). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, H. (2012). Petunjuk praktis Denver Developmental Screening Test. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2005). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Prastiti, D.W. (2007). Psikologi anak usia dini. Surakarta: Indeks.
Saputro, H. & Fazrin, I. (2017). Penerapan terapi bermain anak sakit: Proses, Manfaat dan Pelaksanaannya. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES).
Setiawan, D. (2014). Keperawatan anak dan tumbuh kembang (pengkajian dan pengukuran). Yogyakarta: Nuha Medika
Soedjiningsih. (2012). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC
Shochib. (2009). Pola asuh dan peran orang tua. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiarto. (@006). Metode statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sujiono. (2010). Menu pembelajaran anak usia dini. Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan Indonesia
Sujiono. (2010). Bermain kreatif berbasis kecerdasan anak. Jakarta: Indeks.
Sulastri, D. (2012). Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Sulistyawati, A. (2015). Deteksi tumbuh kembang anak. Jakarta: Salemba Medika.
Supartini. (2014). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
Susanti, A. & Widuri, E.L. (2013). Penyesuaian diri pada anak taman kanak-kanak. Jurnal Fakultas Psikologi, Vo.1 (1): 1630.
Susanto. (2011). Perkembangan anak usia dini pengantar dalam berbagai aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sutomo, B. & Anggraini, D.Y. (2010). Menu sehat alami untuk balita & batita. Jakarta: PT.Agromedia Pustaka.
Tirsa. (2014). Jurnal. Hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat bermain dengan perkembangan anak usia prasekolah di Taman Kanak-Kanak Anugerah Tumaratas Dua Kecamatan Langowan Barat. Diakses tanggal 18 Januari 2021 dari www.e-jurnal.com/2014/hubungan-pengetahuan-ibu-tentang.html.Universitas Sam Ratulangi Manado.
Wiratna, S. (2014). Metodologi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Gava Media.
Yusuf, S. (2011). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zaldym. (2010). Peran dan fungsi orang tua dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak. Diakses tanggal 18 Januari 2021 dari http://zaldym.wordpress.com/2010/07/17/peran-dan-fungsi-orang-tua-dalam-mengembangkan-kecerdasan-emosional-anak//.
Refbacks
- There are currently no refbacks.