HUBUNGAN STRESS IBU PRE-OPERASI SEKSIO SESAREA TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA OPERASI SESAREA DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT BEN MARI MALANG

Yayan Mindasari, Rita Yulifah, Ragil Catur Adi W.

Abstract

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi pada pasien, maka seringkali pasien menunjukkan sikap yang berlebihan dengan stress yang dialami. Stress psikologis dapat meningkatkan level beberapa hormon dalam darah yang memperlambat migrasi komponen sitokin ke daerah luka untuk memulai proses penyembuhan luka. Jika proses lambat pada permulaan, maka luka akan memakan waktu yang lama untuk sembuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress ibu pre-operasi seksio sesarea terhadap penyembuhan luka operasi di ruang nifas Rumah Sakit Ben Mari Malang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post-operasi seksio sesarea darurat yang dirawat di Rumah Sakit Ben Mari Malang sebanyak 30 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan consecutive sampling yaitu sebanyak 27 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berada dalam tingkat stress sangat berat 33,3%, sedangkan sebanyak 74,1% ibu mengalami penyembuhan luka kurang baik. Berdasarkan hasil uji fisher exact probability didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,016 < 0,05 maka H1 diterima. Disimpulkan ada hubungan stress ibu pre-operasi seksio sesarea terhadap penyembuhan luka operasi sesarea di ruang nifas Rumah Sakiit Ben Mari Malang. Disarankan kepada ibu-ibu yang menjalani pembedahan seksio sesarea sebaiknya dapat meminimalisir stress, mekanisme koping ditingkatkan dan dukungan sosial dari keluarga juga sangat diperlukan.

Kata Kunci: Penyembuhan Luka, Seksio Sesarea, Stress

Full Text:

PDF

References

Alkam. 2007. Wound Healing. http://www. members. tripod.com. Diakses tanggal 13 Desember 2011.

Glaser, J.K. 1999. Researchers Learn How Stress Slows Wound Healing. http:// www.researchnews.osu.edu. Diakses tanggal 12 November 2011.

Mundy, G. 2005. Pemulihan Pasca Operasi Caesar. Jakarta: EGC.

Marucha, P. 2007. Modulation of Inflammation by Stress and Psychosocial Factors. http:// www.medicine.osu.edu. Diakses tanggal 12 Januari 2012.

Nursalam. 2005. Efek Model Pendekatan Asuhan Keperawatan (PAKAR) Terhadap Perbaikan Respons Kognisi dan Biologis pada Pasien Terinfeksi HIV. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Petrie, K. 2003. Stress Slows Wound Healing Following Surgery. http://www.health.auckland.ac.nz. Diakses tanggal 24 Februari 2012.

Rasyid. 2008. Keperawatan Maternitas. Jakarta: Mitra Cendikia.

Sanada, Hiromi. 2004. Pressure Ulcer: Aseement Guideline.http://www.npuap.org. Diakses tanggal 17 November 2011.

Scienceagogo. 2000. Konsep Stress. Yogyakarta: Fitramaya.

Sheridan, J. 2007. Mechanisms of Behavioral and Neuroendocrine Regulation of Wound Healing.http://www.medicine.osu.edu. Diakses tanggal 13 November 2011.

Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal- Bedah Brunner & Suddarth. Volume 1. Jakarta: EGC.

Stressless. Inc. 2007. Stress Related Information. http://www.stressless.com/stressinfo2.cfm. Diakses tanggal 19 Desember 2011.

Suriadi. 2007. Manajemen Luka. Pontianak: Percetakan Romeo Grafika.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.