PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) TERHADAP KADAR SGOT (SERUM GLUTAMIC OXALOCETIC TRANSMINASE) PADA TIKUS (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR DM TIPE 2

Elisabeth Tea, Tanto Hariyanto, Novita Dewi

Abstract

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel β pankreas. DM yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan kerusakan dihepar (hati) yang disebut dengan penyakit hati diabetik. Kerusakan hati dapat dinilai dari peningkatan kadar enzim dalam hepar yaitu enzim SGOT. Porang mengandung serat larut glukomanan yang tinggi, glukomanan memiliki fungsi antara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah serta menurunkan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian tepung porang terhadap kadar SGOT pada tikus strain Wistar DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola post test only control group design. Hewan penelitian adalah tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan umur 4-5 bulan dengan berat badan rata-rata antara 180-250 gram. Sampel penelitian dipilih secara simpel random sampling berjumlah 25 ekor tikus putih strain Wistar jantan, dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih strain Wistar jantan. Hasil penelitian diperoleh nilai ρ-value 0,033 < (α=0,051) yang menunjukan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian diet tepung porang dengan kadar SGOT pada tikus strain Wistar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mengkonsumsi diet tepung porang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat pula menurunkan kadar SGOT. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya menggunakan 300 mg porang.

Kata kunci : Diabetes Mellitus, porang, SGOT.

Full Text:

PDF

References

American Diabetes Association. 2010. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full. Diakses pada 13 Januari 2015.

Askandar Tjokroprawiro. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. h. 1-2.

Fatchiyah. 2011. Glucomannan as Herbal Therapy for Control Blood Glucose of Diabetes. Universitas Brawijaya Malang.

International Diabetes Federation. 2009. IDF South East Asia Region Leads The Way in The fight Against Type 2 Diabetes. www.idf.org. Diakses pada 13 Januari 2015.

Krysanti, dkk. 2014. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.2 No.1 p.1-7.

Natalia, Bambang S & Widya D. 2014. Uji Toksisitas Akut Tepung Glukomanan (A. muelleri Blume) Terhadap Nilai Kalium Tikus Wistar. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2. Universitas Brawijaya Malang.

Perhutani, 2013. Umbi Porang Jadi Tanaman Unggulan di Madiun. http://perumperhutani.com/2013/05/umbi-porang-jadi-tanaman-unggulan-di-madiun/ Diakses pada 24 Desember 2014.

.

Riskesdas. 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Republik Indonesia.

Saputro, dkk. 2015. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.756-762. Universitas Indonesia.

Soegondo. 2006. Farmakoterapi Pada Pengendalian Glikemia Diabetes Melitus Tipe 2. Dalam : Sudoyo, A.W., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi ke 4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,186. Jakarta.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.