HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

Hafiez Amanda, Swito Prastiwi, Ani Sutriningsih

Abstract

Kualitas tidur yang tidak baik akan memudahkan lansia mengalami kekambuhan penyakit hipertensi, karena kualitas tidur yang buruk dapat mengubah hormon stres kortisol dan sistem saraf simpatik, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Data Depkes RI tahun 2013 diketahui jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dari jumlah penduduk usia 18 tahun ke atas, dengan jumlah penderita sebanyak 65.048.110 jiwa dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, sedangkan jumlah penderita hipertensi di Jawa Timur tanun 2013 sebesar 10,5% atau sebanyak 302.987 jiwa dari jumlah penduduk lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tingkat kekambuhan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Desain penelitian mengunakan desain korelatif dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 106 lansia dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yang berarti pengambilan sampel sesuai kriteria sebanyak 30 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan lebih dari separuh (60,0%) lansia mengalami kualitas tidur buruk dan lebih dari separuh (56,7%) lansia mengalami tingkat kekambuhan hipertensi dengan komplikasi, sedangkan hasil korelasi spearman rank didapatkan p-value = (0,000) <(0,050) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tingkat kekambuhan hipertensi pada lansia di Kelurahan Tlogomas Kota Malang. Diharapkan lansia melakukan hidup sehat dengan mencukupi kebutuhan tidur, mengurangi konsumsi garam, melakukan olahraga dan tidak merokok dalam proses penyembuhan penyakit hipertensi.

Keywords

Hipertensi, kualitas tidur, lansia, tingkat kekambuhan.

Full Text:

PDF

References

Darmojo, H. 2010. Geriatrik (Ilmu Kesehatan Usia lanjut) edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Depkes RI. 2014. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Kozier.2011. Faktor Penghambat Tidur. Jakarta: Salemba Medika.

Mansjoer. 2011. Ilmu Penyakit Dalam Pada Lansia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, W. 2014, Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: ECG.

Putri, R. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo. Jurnal: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Vol. 5.No. 2). http://www. uns.com. Diakses pada tanggal 16 April 2016.

Rahmadani. 2012. Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Yuliantari, N. 2014.Perbedaan Pengaruh Ekstrak Mentimun Dan Air Jahe Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan HipertensiDi Wilayah Kerja Puskesmas Ii Denpasar Barat Tahun 2014. Jurnal:Universitas Udayana Bali. (Vol. 3.No. 4). http://www. undana.com. Diakses pada tanggal 16 April 2016.

Widayastuti. 2015. Hubungan Pola Tidur Dengan Kekambuhan Hipertensi Di Klinik Husada Sukaharjo. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.