ANALISIS FAKTOR RISIKO SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIKMAH DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Nur Aini Widuri, Erlisa Candrawati, Swaidatul Masluhiya AF

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko Scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya adalah santri yang tinggal di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Malang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel sebanyak 40 santri dengan teknik pengambilan sampelpurposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah Odds Rasio. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan risiko Scabies pada santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang yang lebih dominan adalah faktor tidur bersama-sama dan berhimpitan dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 21,333 artinya faktor tidur bersama-sama dan berhimpitan dengan teman dalam satu kamar berisiko 21,3 kali lipat menyebabkan Scabies, faktor mandi di kolam mandi(empang) berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 21,000 (21,0 kali lipat), faktor personal hygiene berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 6,933 (6,9 kali lipat), faktor bergantian handuk berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 3,367 (3,4 kali lipat), faktor bergantian pakaian dan alat sholat berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 0,373 (0,3 kali lipat), sedangkan faktor lama mondok berisiko menyebabkan Scabies sebanyak 1,400 (1,4 kali lipat). Direkomendasikan bagi pengurus Pondok Pesantren untuk memberikan edukasi kepadapara santridalam merubah perilaku santri untuk berupaya memperbaiki kebiasaan hidup yang bersih dan sehat.

Keywords

Analisis faktor risiko Scabies, Pondok Pesantren, Santri.

Full Text:

PDF

References

Azizah, Novi Nur. 2013. Hubungan antara Kebersihan Diri dan Lama Tinggal dengan KejadianPenyakit Scabies di Ponpes Al- Hamdulillah Rembang. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemetrian Kesehatan RI, 2013.Riset Kesehatan Dasar 2013. Diakses tanggal 14 November 2016 pukul 10.45 WIB.

Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Emodi, I.J. et al., 2013. Skin diseases among children attending the out patient clinic of the University of Nigeria teaching hospital, Enug. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3052811/. Diakses tanggal 14 November 2016.

Frenki. 2011. Hubungan Personal Hygiene Santri dengan Kejadian Penyakit Kulit Infeksi Skabies dan Tinjauan Sanitasi Lingkungan Pesantren Darul Hikmah Kota Pekan Baru Tahun 2011. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Handayani. 2007. Hubungan Antara Praktik Kebersihan Diri dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Nihayatul Amal Waled Kabupaten Cirebon. Diakses tanggal, 15 November 2016 http://fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4& idx=3264.

Handoko. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hapsari, Nanda. 2014. Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Ponpes Darul Amanah Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

Kenneth F. 2010. Penyakit Kulit. Bandung: YramaWidya.

Kuspriyanto. 2013. Pengaruh Sanitasi dan Hygiene Perorangan Terhadap Penyakit Kulit. Tesis. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga.

Ma’rufi, I. 2005. Faktor Sanitasi Lingkungan yang Berperan Terhadap Prevalensi PenyakitSkabies. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 2, No. 1.

Mansyur, M. 2010. Pendekatan Kedokteran Keluarga Pada PenatalaksanaanSkabies Anak Usia Pra-sekolah.Majalah kedokteran Indonesia. Vol 57 No. 2. Jakarta.

Ratnasari A. F., Sungkar S. 2014. Prevalensi Scabies Dan Faktor- Faktor Yang Berhubungan Di Pesantren X, Jakarta Timur. Jurnal Buski. Vol.2, No. 1, April 2014.

Rohmawati, Riris Nur. 2010. Hubungan antara Faktor Pengetahuan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pratiwi, ST. 2011. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.

Salifou, S. et al., 2013. Prevalence and zoonotic aspects of small ruminant mange in the lateritic and waterlogged zones, southern Benin. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23856728. Diakses tanggal 14 November 2016.

Setyaningrum, Yahmi Ira. 2016. Prevalensi dan Analisis Penyebab Scabies di Pondok Pesantren Malang Raya Sebagai Materi Pengembangan Buku Saku Tentang Scabies dan Upaya Pencegahannya. Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Wolf R. 2010. Treatment of Scabies And Pediculosis: Facts And Controversies. Clinic Dermatology, 28: 511-518.

Yohmi, 2007. Panduan Tumbuh Kembang Balita. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.