PENGARUH EDUKASI TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (PUZZLE) PADA ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MELAKUKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (PUZZLE) PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTISME) USIA PRASEKOLAH DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANG

Abstract

Masalah yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus autisme adalah gangguan perkembangan motorik. Gangguan perkembangan mototik tersebut dapat diatasi dengan terapi bermain menggunakan alat permainan edukatif puzzle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian edukasi tentang APE (Puzzle) pada orang tua terhadap kemampuan orang tua dalam melakukan APE (Puzzle) pada anak berkebutuhan khusus autisme usia prasekolah diwilayah puskesmas Kendalsari Malang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dengan anak berkebutuhan khusus autisme diwilayah Puskesmas Kendalsari Malang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel sebanyak 12 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan 6 kali kunjungan observasi dan Analisa data yang digunakan adalah wilcoxon. Hasil pre test dan post test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,002 (p<0,05) yang artinya data skor kemampuan orang tua dalam melakukan permainan edukatif puzzle pada anak berkebutuhan khusus autisme usia pra sekolah sebelum diberikan edukasi dan pada saat post test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.Artinya ada pengaruh edukasi tentang alat permainan edukatif (puzzle) pada orang tua terhadap kemampuan orang tua dalam melakukan permainan menggunakan alat permainan edukatif (puzzle) pada anak berkebutuhan khusus autisme di wilayah Puskesmas Kendalsari Malang. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperluas populasi penelitian agar jumlah sampel penelitian lebih banyak. Peneliti selanjutnya juga dapat memasukkan pertanyaan – pertanyaan yang dapat menggali faktor lain yang mempengaruhi kemampuan orang tua dalam melakukan kegitan bermain dengan APE puzzle pada anak berkebutuhan khusus autisme usia prasekolah.