STUDI KOMPARATIF KADAR BILIRUBIN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN FOTOTERAPI YANG DIBERIKAN ASI ESKLUSIF DAN NON ESKLUSIF DI RST MALANG

Fatma Yuliawati, Ni Luh Putu Eka Sudiwati, Lasri Lasri

Abstract

Ikterus Neonatorum merupakan salah satu penyebab kematian bayi baru lahir. Penyebab ikterus bayi fungsi usus , hati belum bekerja sempurna hingga banyak bilirubin tidak terkonjugasi , tidak terbuang dari tubuh. Penatalaksanaan salah satunya dilakukan fototerapi , pemberian ASI yang cukup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar bilirubin bayi baru lahir dengan pemberian fototerapi yang diberikan ASI esklusif dan Non esklusif.Penelitian menggunakan desain penelitian komparatif non eksperimental dengan metode purposive sampling, sampel yang diambil 30 bayi ikterus yang baru lahir. Analisa data menggunakan uji statistik Mann withney dengan derajat kemaknaan 0,05. hasil penelitian didapatkan kadar bilirubin total diberi ASI esklusif rata-ratanya sebesar 13,281 mg/dl, direk 0,363 mg/dl dan indirek 12,917 mg/dl. Sedangkan kadar bilirubin total yang diberi Non esklusi rata- ratanya 8,855 mg/dl,direk 0,278 mg/dl sedangkan bilirubin indirek 8,577 mg/dl.Dimana kadar bilirubin total nilai probabilitas (sig) <0,05 yakni 0,000 dan semua nilai z hitung -3,588 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara nilai kadar bilirubin total pada bayi yang diberi ASI esklusif dan Non esklusif, rata-rata nilai penurunan kadar bilirubin total pada Non esklusif (7,9313mg/dl) lebih tinggi dibandingkan penurunan kadar bilirubin total pada pemberian ASI esklusif (4,4153mg/dl). Hasil penelitian rata-rata nilai penurunan bilirubin pada bayi baru lahir yang dilakukan fototerapi dengan pemberian Non esklusif lebih tinggi dari pada pemberian dengan ASI ekslusif.

Keywords

ASI esklusif, Bayi Baru Lahir, Fototerapi, Ikterus.

Full Text:

PDF

References

Abata,Qorry’Aina. 2015. Merawat Bayi Baru Lahir. Yogjakarta : Yayasan PP Al-Furqon

Arikunto. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Bhutani,V. 2011. “Photetherapy to Prevent Severe Neonatal Hyperbillirubinemia in the Newborn Infant 35 or More Week of Gestation”.Journal of the Amerika Academy of Pediatrics, Vol. 128, No. 4, PP e1048 – e1052, http://pediatrics.aappublications.org/content/128/e1046. Diakses pada tanggal tanggal 24 Desember 2016.

KEMENKES. 2011. Pedoman Teknis Pemberian Injeksi Vitamin K1 Profilaksis Pada Bayi Baru Lahir. Kesehatananak.depkes.go.id diakses pada tanggal 24 Desember 2016.

Khairunnisak. 2013. Hubungan Pemberian Asi dengan kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir 0-7 Hari Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel abidin Banda Aceh e-jounal http://simtakp.uui.ac.id/docjurnal/khairunnisa Diakses pada tanggal 10 juni 2017.

Maisels, M.J., & McDonagh., A.F., 2008Phototherapy for Noenatal Jaundice. NEJM : 358 : 920-928.

Rulina,Suradi &Debby Letupeirissa.2013. “Air Susu Ibu Dan Ikterus”Artikel IDAI. 2013 http://idai.or.id/artikel/asi/air-susu-ibu-dan-ikterus. diakses pada tanggal 18 Agustus 2017.

Tazzami, R. 2013. Gambaran Faktor resiko ikterus neonaturum pada neonatus di Ruang Perinatologi RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2013.http://Journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/downlod/.../800diakses pada tanggal 12 Maret 2017

Teachers, Ten 2012.Asuhan Kebidanan Pada Bayi Yang Baru Lahir. Penerjemah: Rianayati, HP. S.TP. Yogjakarta : Pustaka Belajar.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.