HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN TINGKATAN HIPERTENSI PADA MIDDLE AGE 45-59 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

Tan Robin Alhuda, Swito Prastiwi, Novita Dewi

Abstract

Data WHO 2012 menunjukan 839 juta penderita hipertensi. Pola makan mengarah ke sajian siap santap yang mengandung lemak dan garam tinggi serta didukung dengan kurangnya aktivitas, tingkat stres yang tinggi dan obesitas dapat memberikan kontribusi berkembangnya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi pada middleage (45-59 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 36 orang dari 57 populasi dengan teknik purposive sampling, analisa data dengan regresi linier berganda, serta menggunakan instrumen kuesioner, food record dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan pola makan, sebagian besar dikategorikan memiliki pola makan normal berdasarkan perbandingan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu sebanyak 20 orang (96,67%), gaya hidup, hampir seluruhnya dikategorikan tidak sering yaitu sebanyak 34 orang (94,45%), terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan tingkatan hipertensi, terdapat hubungan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi, serta terdapat hubungan pola makan dan gaya hidup dengan tingkatan hipertensi, dan didapatkan nilai sebagai berikut: 0,000 (p < 0,050), 0,014 (p < 0,05) dan 0,000 (p < 0,05). Saran untuk responden middleageage 45-59 tahun pasien hipertensi untuk mengurangi makanan yang dapat memicu hipertensi (lemak, serat dan karbohidrat) dan memperbanyak makanan yang mengandung vitamin (sayur-sayuran dan buah-buahan). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan (budaya, agama, status sosial, personal preverence, rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang, serta kesehatan) dan gaya hidup (tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin).

Keywords

Gaya Hidup, Pola Makan, Tingkatan Hipertensi.

Full Text:

PDF

References

Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baliwati, Y.F., Khomsan, A., dan Dwiriani, C.M. 2004. Pengantar Pangan dan GiziJakarta:Penebar Swadaya.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2011. Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Dewantari, Ni Made dan Ari Widiani. (2011). Fruid and Vegetales Consumtion Pattern in School Children. Jurnal, Skala Husada, Volume 8, Nomor 2, September 2011: 119-125.

Elvina, Karyadi. 2006. Hidup Bersama Penyakit. Jakarta: PT Intisari Mediatama.

Hembing, Wijayakusumah dan Setiawan Dalimartha. 2006. Ramuan tradisopnal untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Junaidi, I. 2010. Hipertensi, Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kumar, V. Abbas, AK., dan Fausto, N. 2005. Hypertensi vascular Disease. Dalam: Robin and Catron pathologic basis of Disease, 7th edition. Philadelpia: Elsevier Saunders.

Mutiarawati, Rumsari. 2009. Hubungan antara Riwayat Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Usia 45-54 Tahun di Wilayah Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang tahun 2009. Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Palmer, Anna dan Williams, Brian 2007. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta; 2009.

Rasi, Nawi dkk. 2006. Analisis Faktor Resiko Kejadian Hipertensi pada Dewasa Muda di Unit Rawat RSU Labuang Baji Makasar. Kemas, Volume II, No.1. JANUARI-MARET2006. Hal 303-308.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI, 2013

Santoso, S dan Ranti, A. Lies. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Santrock, J. 2002. Life-Span Developmen Perkembangan Masa Hidfup. Jakarta: Erlangga.

Stefhany, Emerita. 2012. Hubungan Pola Makan, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Hipertensi pada Pra Lansia dan lansia di Posbindu Kelurahan Depok Jaya Tahun 2012. Skripsi, program Studi Ilmu Gizi, Fakultas kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia Depok.

Suoth, Meylen., Hendro Bidjuni dan Reginus T. Malara. 2014. Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kolongan kecamatan kalawat Kabupaten Minahasa Utara.Ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2, Nomor 1.Februari 2014.

Sustrani, Lanny. 2004. Vita Health Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Taslim, R.W. Ramadani., Rina Kundre dan Gresty Masi. (2016). Hubungan Pola Makan dan Stres dengan kejadian Hipertensi Grade 1 dan 2 pada Ibu Hamil di Wilayah kerja Puskesmas kamonji kecamatan Palu Barat. E-Journal Keperawatan (ekp) Volume 4 Nomor 1, februari 2016.

Wade, A Hwheir, DN Cameron, A. 2003. Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Antihypertensive therapy.Journal of Human Hpertension, Jun Vol 17 Issue 6, p 397.

WHO, Departemen of Health and Human Services. 2010. The Seventh Report of The Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of Hight Blood Pressure. National Institutes of Health: National Hearth, Lung, and Blood Institute.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.