PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KONSELING PERAWAT DI KLINIK VCT (VOLUNTERY COUNSELING TESTING) ROSELA RUMAH SAKIT MILITER MALANG

Titin Indah Hartini, Tanto Hariyanto, Wahidyanti Rahayu H.

Abstract

Konseling merupakan suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungannya.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada ODHA serta membantu mengembangkan dirinya secara positif salah satunya melalui pelayanan bimbingan konseling yang diberikan oleh konselor yang profesional. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan konseling perawat di klinik VCT Rosela Rumah Sakit Militer Malang.Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental dengan metode pendekatan one group pre – posttest design. Populasi seluruh pasien HIV/AIDS 20-60 tahun yang berobat di klinik VCT Rosela RS Militer Malang berjumlah 54 orang. Besar sampel sebanyak 21 responden dengan teknik pengambilan Quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner skala HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan konseling atau penyuluhan dengan menggunakan media ceramah dan media visual: leaflet, SAP dan lembar balik tim PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit). Analisa data menggunakan uji statistik Paired t-tesdengan derajat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan konseling HIV/AIDSdidapatkan 14 responden 66,7% responden berkecemasan berat dan sesudah diberikan konseling HIV/AIDS berkecemasan ringan 7 responden (33,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan Sig. (2-tailed)= 0,000< α 0,05 artinya terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan konseling HIV/AIDS. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti konseling pada keluarganya dan pendidikan kesehatan dengan media visual.

ABSTRACT

Counseling is a series of personality meetings with individuals aimed at providing help them to adapt more effectively to themselves and their environment. Effort that can be done to overcome the problems that occur in people living with HIV and help to develop themselves positively through counseling services provided by professional counselors. The purpose of research to knowing the difference of anxiety level of HIV / AIDS patient before and after giving counseling nurse at VCT clinic Rosela Hospital Military Malang. This research use pre experimental design with one group pre-post test design approach. The population is all patients of HIV / AIDS 20-60 years old who treated at the clinic VCT Rosella RS Militer amounted to 54 people. The sample size was 21 respondents with Quota sampling technique. The research instrument used to measure the Difference of Anxiety Level, using HRS-A scale questionnaire technique (Hamilton Rating Scale for Anxiety). While the tool used to conduct counseling or counseling using media lectures and visual media: leaflets, SAP and feedback sheet PKRS team (Hospital Health Counseling). Data analysis using Paired t-test statistic with degree of significance 0,05. Based on the result of the research before being given HIV / AIDS counseling, 14 respondents 66,7% of respondents were worried about weight and after being given HIV / AIDS counseling lightly 7 respondents (33,3%). The result of bivariate analysis shows Sig. (2-tailed) = 0,000 <α 0.05 which means there are differences before and after counseling HIV / AIDS. It is recommended for for future researchers to research counseling on his family and health education with visual media.

Keywords : HIV / AIDS Counseling; Anxiety Level of PLWHA

Keywords

Konseling HIV/AIDS; Tingkat Kecemasan ODHA.

References

Adriana, 2014. Pengaruh konseling terhadap penurunan kecemasan pada pasien program terapi rumatan metadon di Puskesmas Manahan Solo.http://eprints.ums.ac.id/30511/19. Di akses pada tgl 5 Januari 2017 jam 10.00 WIB.

Hidayanti, Ema, 2012. Jurnal Dimensi Psiko Spiritual Dalam Konseling Bagi Penderita HIV/AIDS di Klinik VCT RS Panti Wiloso Citarum Semarang.

Jambak dan Febrina. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku pasien HIV/AIDS.http://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article.Diakses pada tgl 7 Januari 2017 jam 13.00 WIB.

Kuraesin, Dewi, 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan menghadapi operasidi RSUP Fatmawati Jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/. Diakses pada 3 Februari 2017 jam 21.00 WIB.

Maliya, 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien dalam tindakan kemoterapi di RS DR. Moewardi Surakarta.https://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/. Di akses pada tgl 2 Januari 2017 jam 22.00 WIB.

Notoadmodjo,2010. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya.Edisi Revisi. Jakarta: EGC.

Nursalam, Kurniawati, Ninuk, 2009. Asuhan Keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS, Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam dan Pariani, 2010. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta, CV.

PPDGJ II, 2013. Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa Di Indonesia. UI Jakarta. http://www.lontar.ui.ac.id/filemetadana20098698,pdf. Diakses pada tgl 7 Januari 2017 jam 15.00 WIB.

P2PM, 2015. Rencana aksi program pengendalian penyakit menular. www.depkes.go.id>resources>download. Diakses pada 02 Januari 2017 jam 20.00 WIB

Sujianto, 2008. Respon Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDSdi RS Panti Wilasa Citarum, Semarang.

Wahyu, dkk. 2012. Jurnal Ilmiah Konseling, Konsep diri dan Masalah Yang dialami Orang Terinfeksi HIV/AIDS.(http://ejurnal.unp.ac.id/index.php/konselor) Di akses 1 Januari 2012, pukul 10.00.

- Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.