TRADISI KAWIN CULIK MASYARAKAT SUKU SASAK DI LOMBOK TENGAH DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI BUDAYA

M. Yakub Hamsun, Akhirul Aminulloh

Abstract

Abstract: Society of the Sasak tribe in Lombok has many cultures and traditions, one of which is the tradition of kawin culik. Kawin culik has been acknowledged to have existed since the time of the ancestors so it is still going on until now. This research used qualitative research. The Data collection techniques used  interviews and documentation. The results of the research are showed that: 1) the marriage tradition of kidnapping Sasak tribe society, Central Lombok is still implemented until now, which in the event of cultural communication such as mbait (taking a wife candidate), mesejati (report), selabar (convey information). While cultural communication situations include the entire marriage rituals such as the demands of the guardian (asking the guardian of marriage), rebaq pucuk (negotiations), impetus ajikrame (kraton price testimony), nyongkolan (celebration), up to the last stage, it is like bales ones nae (visit). And the form of cultural communication action is in the symbolic interaction, describing the pattern of communication or worship to the ancestors and ancestors of the Sasak tribe who served as a witness to the marriage ceremony series from beginning to end. 2) The symbols in the tradition of abducting the Sasak tribe lie in the ritual act of marriage from beginning to end: sirahaji, penjaruman, kaotendoq, salindede, embukak jebak, babas kute, korjiwe, pelengkak, dedaosan, pemegat, and symbol on traditional dress of  Sasak tribe.

 

Keywords: Tradition, kawin culik, Cultural Communication

 

Abstrak: Masyarakat suku Sasak, Lombok, memiliki ragam budaya dan tradisi, salah satunya adalah tradisi kawin culik. Kawin culik di akui sudah ada sejak zaman nenek moyang sehingga masih berlangsung sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, yaitu: 1) Tradisi kawin culik masyarakat suku Sasak, Lombok Tengah tetap dilaksanakan sampai saat ini, yaitu dalam peristiwa komunikasi budaya seperti mbait (mengambil calon istri), mesejati (melapor), selabar (menyampaikan Informasi). Sedangkan situasi komunikasi budaya meliputi keseluruhan ritual perkawinan seperti nuntut wali (meminta wali nikah), rebaq pucuk (perundingan), sorong serah aji krame (persaksian harga kemartabatan), nyongkolan (perayaan), sampai pada tahap yang terakhir, yaitu bales ones nae (kunjungan). Dan bentuk tindakan komunikasi budaya ada pada interaksi simboliknya, menggambarkan pola komunikasi atau pemujaan kepada leluhur dan nenek  moyang suku Sasak yang berperan sebagai saksi jalannya rangkaian upacara pernikahan dari awal hingga akhir. 2) Simbol dalam tradisi kawin culik masyarakat suku Sasak terletak pada tindakan ritual pelaksanaan perkawinan dari awal sampai akhir yaitu: sirah aji, penjaruman, kao tendoq, salindede, pembukak jebak, babas kute, kor jiwe, pelengkak, dedaosan, pemegat, dan simbol pada busana adat suku Sasak.

 

Kata Kunci: Tradisi, KawinCulik, Komunikasi Budaya

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.