POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM KEPEMIMPINAN RETNO MARSUDI (STUDI KASUS KONFLIK ROHINGYA 2016-2019)

Arifa Ichwani Putri, Setyasih Harini, Hasna Wijayati

Abstract

In 2014, Retno Marsudi was elected as Indonesia's first female Foreign Minister. During her leadership period, acts of violence against the Rohingya escalated in 2016 and 2017. The Minister of Foreign Affairs, Retno Marsudi, carried out her foreign policy to deal with the Rohingya problem. This study discusses Indonesia's foreign policy during 2016-2019 under Retno Marsudi's leadership. To answer Indonesia's foreign policy, the author uses decision-making theory that analyzes policy formulation to determine the direction of foreign policy as the basis for implementing Indonesia's foreign policy. The theory of women's political leadership is used to analyze the characteristics of Retno Marsudi's leadership in carrying out her foreign policy. The method used is a qualitative research method using sources of data and documents from official sources, books or journal articles, official websites, and credible and trusted online news sites. The results of this study found that Indonesia's foreign policy was carried out based on the Preamble to the 1945 Indonesian Constitution and the second principle of Pancasila which resulted in the direction of foreign policy by using a soft power base approach. Meanwhile, when carrying out her foreign policy as Minister of Foreign Affairs of Indonesia, Retno Marsudi demonstrated a transformational leadership style that was identical to the characteristics of women's leadership.

Pada tahun 2014, Retno Marsudi terpilih sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia perempuan pertama. Dalam periode kepemimpinannya, aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya mengalami eskalasi di tahun 2016 dan 2017. Menteri luar negeri Retno Marsudi melaksanakan politik luar negerinya untuk menghadapi permasalahan Rohingya. Penelitian ini membahas politik luar negeri yang dilakukan Indonesia selama tahun 2016-2019 dalam kepemimpinan Retno Marsudi. Untuk menjawab kebijakan luar negeri Indonesia yang dilakukan, penulis menggunakan teori pengambilan keputusan yang menganalisis perumusan kebijakan untuk menentukan arah kebijakan luar negeri sebagai landasan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Kemudian teori kepemimpinan politik perempuan digunakan untuk menganalisis karakteristik kepemimpinan Retno Marsudi dalam menjalankan politik luar negerinya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data-data dan dokumen dari sumber resmi, buku atau jurnal artikel, website resmi, dan situs berita online yang kredibel dan terpercaya. Hasil penelitan ini ditemukan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia dilakukan berlandaskan Pembukaan UUD Indonesia 1945 dan sila kedua Pancasila yang menghasilkan arah kebijakan luar negeri dengan pendekatan menggunakan basis kekuatan soft power. Sementara saat menjalankan politik luar negerinya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional yang identik dengan karakteristik kepemimpinan perempuan.

Keywords

decision making; foreign policy; Retno Marsudi; Rohingya; women's political leadership; kepemimpinan politik perempuan; pengambilan keputusan; politik luar negeri; Retno Marsudi; Rohingya

Full Text:

PDF

References

Akoto, W. (2014). Paradigms of Foreign Policy and Political Decision Making: A Critical Review of Three Seminal Works (Issue April).

Albayumi, F., Hadi, N. M., & Susilo, D. (2018). Diplomasi Indonesia dalam Menyelesaikan Krisis Pengungsi Rohingya Tahun 2017. Nation State Journal of International Studies, 1(2), 114–131. https://doi.org/10.24076/NSJIS.2018v1i2.121

Alfajri, A. (2018). Democracy and Indonesia’s Foreign Policy (Case Study: Rohingya Crisis 2012-2017). Proceedings of the Third International Conference on Social and Political Sciences (ICSPS 2017), 129, 66–69. https://doi.org/10.2991/icsps-17.2018.15

Azizah, I. N. (2017). Peranan Indonesia Dalam Membantu Penanganan Masalah Etnis Rohingya Di Myanmar (2014-2017). Global Political Studies Journal, 1(2), 162–180. https://doi.org/10.34010/gpsjournal.v1i2.2022

Bachtiar, F. (2014). Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama Kita. Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin. https://web.unhas.ac.id/hubunganinternasional/index.php/21-berita/17-menteri-luar-negeri-perempuan-pertama-kita-oleh-farahdiba-bachtiar

Burke, S., & Collins, K. M. (2001). Gender differences in leadership styles and management skills. Women in Management Review, 16(5), 244–257. https://doi.org/10.1108/09649420110395728

Chamil, A. Y. (2019). Kebijakan Indonesia Dalam Membantu Penyelesaian Konflik Etnis Rohingya-Myanmar Tahun 2016-2018 [UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46370/2/ANDIKA YULIANTO-FISIP.pdf

Chowdhury, A. R. (2020). An ‘un-imagined community’: the entangled genealogy of an exclusivist nationalism in Myanmar and the Rohingya refugee crisis. Social Identities, 26(5), 590–607. https://doi.org/10.1080/13504630.2020.1782731

Dewi, O. M. (2018). Analisis Penerapan Responsibility to Protect (R2P) dalam Penyelesaian Krisis Kemanusiaan di Rakhine: Studi Kasus Rohingya (2012-2017) [Universitas Islam Indonesia]. In Universitas Islam Indonesia. http://ieeeauthorcenter.ieee.org/wp-content/uploads/IEEE-Reference-Guide.pdf%0Ahttp://wwwlib.murdoch.edu.au/find/citation/ieee.html%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cie.2019.07.022%0Ahttps://github.com/ethereum/wiki/wiki/White-Paper%0Ahttps://tore.tuhh.de/hand

Gunawan, W. (2018). Kekuasaan Dan Mekanisme Pengangkatan Menteri Pada Sistem Presidensiil Di Indonesia. Jurist-Diction, 1(1), 343. https://doi.org/10.20473/jd.v1i1.9749

Hamzah, A. (2018). Pengaruh Diplomasi Kemanusiaan Indonesia Terhadap Krisis Kemanusiaan Rohingya di Myanmar. In Universitas Hasanuddin Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.

Hassan, M. (2015). Developmental Diplomacy in a Globalised World : The Imperatives of Soft Power in Nigeria’s External Relations under the Transformation Agenda of President Goodluck Jonathan. 28, 5–13.

Ikhsani, M. (2019). Diplomasi Kemanusian Indonesia Terhadap Myanmar Di Bawah Prinsip Non-Intervensi Asean. Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, 17(2), 123–130.

Iqbal, M. (2018). Diplomasi Digital: Strategi dan Aktor Baru dalam Kebijakan Politik Luar Negeri. Seminar Nasional Ilmu Komunikasi Politik 2018, 40–53.

Karina, M. E. (2020). Analisa Perbandingan Kebijakan Malaysia Dan Indonesia Terhadap Pengungsi Rohingya. Padjadjaran Journal of International Relations, 2(2), 158. https://doi.org/10.24198/padjir.v2i2.26770

Kusuma, A. J., & Sitorus, F. E. M. (2019). Strategi Diplomasi Kemanusiaan Pemerintah Indonesia Dalam Kasus Krisis Kemanusiaan Yang Dialami Etnis Rohingya Di Myanmar Tahun 2017. Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 2(2), 151–168. https://doi.org/10.33822/jm.v2i2.1322

Lee, R. (2021). Myanmar’s Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA): An Analysis of a New Muslim Militant Group and its Strategic Communications. Perspectives on Terrorism, 15(6), 61–75.

Lin, L. (2017). Joseph Nye’s Soft Power Theory and Its Revelation Towards Ideological and Political Education. Humanities and Social Sciences, 5(2), 69. https://doi.org/10.11648/j.hss.20170502.13

Lin, L., & Xiaonan, H. (2012). The Application and Revelation of Joseph Nye’s Soft Power Theory. Studies in Sociology of Science, 3(2), 48–52. https://doi.org/10.3968/j.sss.1923018420120302.9Z0210

Mallick, A. H. (2020). Rohingya Refugee Repatriation from Bangladesh: A Far Cry from Reality. Journal of Asian Security and International Affairs, 7(2), 202–226. https://doi.org/10.1177/2347797020938983

Marwati. (2017). Foreign Minister Retno Marsudi: Conduct Diplomacy with Heart. Universitas Gadjah Mada.

Matthew, G. (2020). Kepentingan Nasional Indonesia dan Diplomasi ala Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik Rohingya. Jurnal Hubungan Internasional, 13(1), 39–52. https://doi.org/10.20473/jhi.v13i1.17655

Mumtazinur. (2020). Pengaruh Bantuan Kemanusiaan Aceh bagi Pengungsi Rohingnya Terhadap Upaya Diplomasi Kemanusiaan. Media Syari’ah, 22(1), 16. https://doi.org/10.22373/jms.v22i1.6825

Natasha, C., Daffi Fauzan, M. W., Rhea, G. H., Mutiara Tresna Putri, P., Lulu, I., & Yasmeen, E. P. (2021). Diplomasi Konferensi Indonesia Terkait Konflik Etnis Rohingnya di Myanmar. Jurnal Sentris, 2021: Jurnal Sentris Edisi Khusus Diplomasi, 173–187. https://kontras.org/2017/11/27/ktt-asean-gagal-menjawab-krisis-rohingya-

Ogbeidi, M. M. (2012). Political Leadership and Curruption in Nigeria since 1960: A Socio-economic Analysis. Journal of Nigeria Stusies, 1(2), 1–25.

Parashakti, R. D. (2015). Perbedaan Gaya Kepemimpinan dalam Perspektif Maskulin dan Feminin. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 1(1), 92–101.

Pattipeilhy, S. C. H., & Windiani, R. (2020). The Rohingya Crisis and International Displaced Aggression in Indonesia. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 16(2), 243–257. https://doi.org/10.26593/jihi.v16i2.3306.243-257

Perbawani, F. C. L. (2018). Indonesia’s Humanitarian Diplomacy under Jokowi’s Era: Non-megaphone Diplomacy? Proceedings of Airlangga Conference on International Relations, 250–257. https://doi.org/10.5220/0010275702500257

Permata, I. M., D, N. H., & Sinulingga, A. A. (2019). Humanitarian Diplomacy: Indonesia’s Response Toward Rohingya Humanitarian Crisis. Journal of Diplomacy and International Studies, 1(1), 1–12.

Pierro, A., Raven, B. H., Amato, C., & Bélanger, J. J. (2013). Bases of social power, leadership styles, and organizational commitment. International Journal of Psychology, 48(6), 1122–1134. https://doi.org/10.1080/00207594.2012.733398

Pradityo, R. (2020). Indonesia di Antara Masalah Etnis Rohingya dan Etnis Uighur, 2014-2019. Indonesian Perspective, 5(2), 138–158. https://doi.org/10.14710/ip.v5i2.33958

Prajuli, W. A., & Yustikaningrum, R. V. (2019). Gender Awareness and Equality in Indonesian Foreign Policy. Kyoto Review of Southeast Asia. https://kyotoreview.org/trendsetters/gender-awareness-and-equality-in-indonesian-foreign-policy/

Pujayanti, A. (2018). Interfaith Dialogue Soft Power Diplomasi Indonesia dalam Isu Rohingya (Interfaith Dialogue Indonesian Soft Power Diplomacy on Rohingya Issues). Jurnal Kajian, 23(4), 295–309.

Putra, Y. D. (2017). Masalah Pengungsi Rohingya di Indonesia Telah Dipetakan, Ini Uraiannya! Okezone Nasional. https://nasional.okezone.com/read/2017/09/04/337/1769032/masalah-pengungsi-rohingya-di-indonesia-telah-dipetakan-ini-uraiannya

Putra, Z. S. A. (2020). Evaluasi Kritis Terhadap Arrangement Myanmar-Bangladesh Tahun 2017 Tentang Repatriasi Suku Rohingya dalam Perspektif Hukum Pengungsi Internasional. Universitas Islam Indonesia.

Rachmawati, T. (2017). Menakar Stabilitas Hegemoni Bagi Penyelesaian Konflik Rohingya. Dauliyah Journal of Islamic and International Affairs, 2(1), 97. https://doi.org/10.21111/dauliyah.v2i1.810

Rosyid, M. (2019). Peran Indonesia dalam Menangani Etnis Muslim Rohingya di Myanmar. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(3), 613. https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no3.2190

Rosyidin, M. (2010). Integrasi Struktur dan Unit: Teori Politik Luar Negeri dalam Perspektif Realisme Neoklasik. Global: Jurnal Politik Internasional, 10(2), 150–163. https://doi.org/10.7454/global.v10i2.278

Rosyidin, M., Akhmad, A., & Dir, B. (2021). Why states do not impose sanctions : regional norms and Indonesia’s diplomatic approach towards Myanmar on the Rohingya issue. International Politics, October, 738–756. https://doi.org/10.1057/s41311-020-00264-2

Sakina, A. I., & Siti, D. H. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Social Work Journal, 7(1), 129. http://www.jurnalperempuan.org/blog2/-akar-

Satria, N., & Jamaan, A. (2013). Islam dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Peran Indonesia dalam Konflik di Rakhine, Myanmar. Jurnal Transnasional, 5(1), 1–15.

Setiawan, A., & Hamka, H. (2020). Role of Indonesian Humanitarian Diplomacy toward Rohingya Crisis in Myanmar. Proceedings of the 2nd International Conference on Social Sciences, ICSS 2019, 5-6 November 2019, Jakarta, Indonesia. https://doi.org/10.4108/eai.5-11-2019.2292481

Setiawan, A., & Sulastri, E. (2017). Pengantar Studi Politik Luar Negeri. UMJ Press.

Setiawan, I. P., & Suryanti, M. S. D. (2021). Keterlibatan Asean dalam Menangani Konflik Myanmar (Studi Kasus: Konflik Etnis Rohingya 2017-2019). POLITICOS: Jurnal Politik Dan Pemerintahan, 1(2), 83–97. https://doi.org/10.22225/politicos.1.2.2021.83-97

Setyawati, I. (2018). Global financial crisis 2008 and its vulnerability in SAARC countries. Business and Economic Horizons, 14(4), 766–776. https://doi.org/10.15208/beh.2018.53

Silaya, M. A. (2016). Perbedaan persepsi karyawan berdasarkan jenis kelamin terhadap tipe kepemimpinan transaksional dan transformasional (studi pada PT Indofood sukses makmur semarang). Bisnis & Manajemen, 2(2), 149–158.

Smith, C. Q., & Williams, S. G. (2021). Why Indonesia Adopted ‘Quiet Diplomacy’ over R2P in the Rohingya Crisis: The Roles of Islamic Humanitarianism, Civil–Military Relations, and asean. Global Responsibility to Protect, 13(2–3), 158–185. https://doi.org/10.1163/1875-984X-13020004

Snyder, R. C., Bruck, H. W., & Sapin, B. (1954). Decision-Making as an Approach to the Study of International Politics. Princeton University, Organizational Behavior Section.

Sundari, R., Prayuda, R., & Sary, D. V. (2021). Upaya Diplomasi Pemerintah Indonesia dalam Mediasi Konflik Kemanusiaan di Myanmar. Jurnal Niara, 14(1), 177–187. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42351386

Susanto, N. (2019). Pengaruh Konflik Pemerintah Sipil dan Militer Myanmar terhadap Kebijakan Myanmar dalam Penanganan Kasus Rohingya tahun 2015-2019. Journal of International Relations, 5(4), 696–706.

Tangdialla, A. J., Saputra, A. A., Maruhawa, O. M., & Alkadrie, S. D. N. (2019). Rohingya Crisis: ASEAN’s Responses Analysis in the Liberalism Theory. Sociae Polites, 20(2), 192–204. https://doi.org/10.33541/sp.v20i2.2413

UNHCR Factsheet-INDONESIA (Issue October). (2016).

Yani, Y. M. (2017). Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri : Teori dan Praksis. Dipetik Juli, 10, 1–16.

Yolanda S, C., & Farida, N. (2019). Kepemimpinan Politik Negara Federal vs Kesatuan (Studi pada Sistem Politik Negara Federal dan Kesatuan). Jurnal Kepemimpinan, 1–8. http://blog.ub.ac.id/christinayolandas/files/2019/12/Jurnal-Kepemimpinan-Christina-Yolanda-S-AP-FIA-UB-2019.pdf

Yumitro, G. (2017). Respon Dunia Internasional Terhadap Tragedi Kemanusiaan Rohingya. Jurnal Sospol, 3(2), 81–100.

Zulfani, A. (2019). Alasan Myanmar Menerima Diplomasi Indonesia Terkait Konflik Rohingya Periode 2015-2017 [UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.