KOMUNIKASI PEMASARAN DESA WISATA TEGALALANG DALAM MENCIPTAKAN BRAND EQUITY MELALUI TEGALLALANG LASCARYA FESTIVAL

Ni Putu Yunita Anggreswari, Nyoman Sri Manik Parasari, I Gusti Ayu Ratna Pramesti

Abstract

Tegallalang Lascarya Festival is an event that combines art and charity. This festival is held in an effort to create brand equity in the Tegallalang village, Gianyar. In establishing brand equity, marketing communication is needed which includes as well as steps in creating brand equity. This research uses qualitative research methods with descriptive research type. The result of this research is that the holding of the Tegallalang Lascarya Festival departs from the anxiety of the Tegallalang village youth forum organization which wants to introduce Tegallalang as a tourist village. The establishment of brand equity in Tegallalang village uses three marketing communication methods which include defining the communications objectives to be accomplished, determining the specific strategies and tasks needed to attain them, and estimating the costs associated with the performance of these strategies and tasks. In creating brand equity in Tegallalang village, it is carried out through four stages which include brand identity, brand meaning, brand response, and brand relationship. There are several advantages or values possessed by the village of Tegallalang, where Tegallalang is known as a village that offers beautiful natural panoramas, with a touch of culture, spirituality, and art.

Tegallalang Lascarya Festival merupakan sebuah acara yang menggabungkan seni dan charity. Festival ini diselenggarakan sebagai upaya menciptakan brand equity pada desa Tegallalang, Gianyar. Dalam membentuk brand equity diperlukan komunikasi pemasaran yang meliputi serta langkah-langkah dalam menciptakan brand equity itu sendiri. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Adapaun hasil dari penelitian ini adalah bahwa diselenggarakannya Tegallalang Lascarya Festival berangkat dari kegelisahan organisasi forum pemuda desa Tegallalang yang ingin memperkenalkan Tegallalang sebagai desa wisata. Dibentuknya brand equity pada desa Tegallalang menggunakan tiga metode komunikasi pemasaran yang meliputi menentukan tujuan komunikasi pemasaran, menentukan strategi dan pembagian tugas, serta merumuskan pembiayaan yang akan dihabiskan. Sementara itu dalam menciptakan brand equity pada desa Tegallalang, dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi brand identity, brand meaning, brand response, dan brand relationship. Terdapat beberapa keunggulan atau nilai yang dimiliki oleh desa Tegallalang, dimana Tegallalang dikenal dengan desa yang menawarkan panorama alam yang indah, dengan sentuhan budaya, spiritual dan seni.


Keywords

Marketing communication, brand equity, Tegallalang Lascarya Festival

Full Text:

PDF

References

Belch, G. E., & Belch, M. A. (2003). Advertising and Promotion. Advertising and Promotion, 65–74. https://doi.org/10.1007/978-1-4302-4408-0_4

Bungin, B. (2008). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Pustaka Pelajar.

Creswell. (2013). John W. Creswell-Research Design_ Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches-SAGE Publications (2013).pdf (p. 273).

Gall MD, Gall JP, W. R. B. (2007). Educational Research: an Introduction. Pearson.

Hamidi. (2010). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. UMM Press.

Iskandar. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Gaung Persada.

Jayaningsih, A. . R., & Anggreswari, N. P. Y. (2019). Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Hidden Canyon Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(1), 1. https://doi.org/10.38043/jids.v3i1.1730

Keller, K. L., & Keller, K. L. (2013). The Evolution of Integrated Marketing Communications. The Evolution of Integrated Marketing Communications. https://doi.org/10.4324/9781315872728

Moleong Lexy. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Nazaruddin., & Fikri, R. P. (2011). No Titlep. Phys. Rev. E, 2011. http://www.ainfo.inia.uy/digital/bitstream/item/7130/1/LUZARDO-BUIATRIA-2017.pdf

Ngadi, N., Meliana, R., & Purba, Y. A. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Phk Dan Pendapatan Pekerja Di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 2902, 43. https://doi.org/10.14203/jki.v0i0.576

Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj

Rivandi, R. (2021). Integrated Marketing Communication and Coffee Shop Consumer Purchase Decision In Surakarta City. Internatioan Journal Od Economic, Business and Accounting Research (IJEBAR), 5(2), 214–221.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta.

Wibisono, N., Setiawati, L., & Putri, S. R. S. U. (2020). Model Pengembangan Destinasi Pariwisata Pedesaan Studi Kasus: Desa Wisata Gambung Mekarsari. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, 16(1), 34–43. https://doi.org/10.31940/jbk.v16i1.1568

Widiastuti, E. J., & Indriastuti, Y. (n.d.). Strategi Komunikasi Pemasaran Digital @ right . store Melalui Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.