PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SENTRA SENTRA WISATA KULINER KARAH KOTA SURABAYA

Zahrah Ghoniyyah Failina, Agus Widiyarta

Abstract

Currently, Indonesia offers a lot of jobs to minimize the number of unemployed. In minimizing the number of unemployed people, which can cause various negative effects, it is necessary to improve the quality of human resources, namely empowerment. So, the Surabaya city government provided a place for helpless street vendors in the form of a Culinary Tourism Center. This study aims to determine the Empowerment of Street Vendors (PKL) in the Karah Culinary Tourism Center, Surabaya City. According to Kartasasmita in Mardikanto, this study uses empowerment theory: enabling, empowering process, and protecting. The method used in this study is qualitative. The results of this study are the Surabaya City Office of Cooperatives, and Micro Enterprises create a climate that can encourage the development of the potential of traders by providing facilities to SWK Karah PKL. There is an empowerment process in SWK Karah City of Surabaya; the Office of Cooperatives and Surabaya City Micro Enterprises carry out routine monitoring/supervision of PKL SWK Karah City of Surabaya. The Cooperative Service and Surabaya City Government relocate street vendors while at the same time providing empowerment to street vendors who are in SWK Karah City of Surabaya. Besides that, there is a negative impact in terms of gross income (turnover), as the turnover of traders decreases during the month of Ramadan and COVID-19.

Saat ini Indonesia menawarkan lapangan pekerjaan yang banyak untuk meminimalisir banyaknya pengangguran. Dalam meminimalisir banyaknya pengangguran yang dapat menimbulkan berbagai pengaruh negatif, maka perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yaitu pemberdayaan. Maka pemerintah kota Surabaya memberikan wadah kepada para PKL yang tidak berdaya berupa Sentra Wisata Kuliner. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Sentra Wisata Kuliner Karah Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan menurut Kartasasmita dalam Mardikanto yaitu enabling, empowering dan protecting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya menciptakan iklim yang mampu mendorong berkembangnya potensi dari pedagang dengan cara memberikan fasilitas kepada PKL SWK Karah. Terdapat proses pemberdayaan yang berada di SWK Karah Kota Surabaya, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Surabaya melakukan rutin melakukan pemantauan/pengawasan terhadap PKL SWK Karah Kota Surabaya, Dinas Koperasi dan Pemerintah Kota Surabaya merelokasikan para PKL sekaligus memberikan pemberdayaan kepada PKL yang berada di SWK Karah Kota Surabaya. Disamping itu terdapat dampak negatif dari segi pendapatan kotor (omset), bahwa omset pedagang menurun ketika bulan ramadhan dan pada saat covid.

Keywords

Empowerment, Street Vendors, Karah Tourism Center

Full Text:

PDF

References

Hamdi, M. P. A., & Ismaryati, S. (2014). Filosofi Penelitian. Surabaya: Penerbit

Herawati, M. H., Rahayoe, N. N., Tarigan, L. H., & Adisasmita, A. C. (2005). Kejadian Tuberkulosis Pada Anak Setelah Imunisasi Baccilus Calmette Et Guerrin Di 5 Wilayah Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur Tahun 2000-2002. Buletin Penelitian Kesehatan, 33(1).

Heriyanto, A. W. (2012). Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Simpang Lima dan Jalan Pahlawan Kota Semarang. Economics Development Analysis. Journal Perkembangan Sosial, 2(4), 446–455.

Mahsunah, D. (2013). Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3), 1–17.

Mardikanto, S. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Nurhayati, R. (2018). Informal Sector As Food Security in Pilar Sustain Democratic Economy. EKSISBANK: Ekonomi Syariah Dan Bisnis Perbankan, 2(1). 19-33

Okvian, R. N. (2019). Strategi Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Di Sentra PKL Taman Prestasi Kota Surabaya. Carbohydrate Polymers, 6(1), 5–10.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Suharyanto. (2016). Profil Pedagang Kaki Lima (PKL) Yang Berjualan Diluar Sentra PKL Surabaya. Eco-Entrepreneur, Vol 9 No 1, 96-106

Nilamsari, F., & Prabawati, I. (2019). Dampak Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Di Pasar Krian Baru Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Publika, Vol7 No 8 (2019).

Ramdhan, K. M., Sumaryana, A., & Ismanto, S. U. (2017). Pemantauan Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kecamatan Garut Kota Oleh Tim Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Kabupaten Garut. JANE - Jurnal Administrasi Negara, 2(1), 28–36.

Sarjono, J. J., Sikwan, A., & Bsep, D. (2014). Peranan pemerintah dalam pemberdayaan pedagang kaki lima di kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Tesis PMIS-UNTAN- PSS-2014, 1–14. Rencana Strategis Periode Tahun 2021-2026

Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.