PERSEPSI PEREMPUAN TENTANG TAYANGAN DRAMA ROMANTIS KOREA DI INDOSIAR

Maria Erniyanti Kedi

Abstract

Drama telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di dunia sebagai salah satu bentuk media hiburan yang dapat memenuhi imajinasi penonton serta berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Pembuatannya pun mengandung berbagai maksud yang ingin disampaikan. Informasi yang tersaji dalam sebuah drama dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat. Banyak aspek yang disajikan dalam sebuah drama, misalnya alur cerita, karakter tokoh atau pemain, kostum, ilustrasi musik, dan setting. Gambar hidup yang ditampilkan di drama memberi dampak yang berbeda dari untaian kata-kata dalam sebuah buku, yang berasal dari kisah nyata atau fiktif/imajinatif.
Pernahkah anda berpikir, mengapa hampir seluruh Mahasiswa di kampus Anda menggunakan celana Jeans pada saat yang bersamaan, memiliki gaya rambut yang berbeda, dan gaya pacaran yang berbeda dari biasanya, atau mengapa teman-teman Anda lebih senang menghabiskan waktu di Starbucks atau J’Co Donnut yang harganya lebih mahal enam sampai delapan kali lipat dari harga di warung pinggiran. Atau tidak timbulkah rasa heran di benak Anda mengapa sebagian besar penduduk dunia sangat menyukai ritual menonton sepak bola yang membutuhkan waktu ekstra dini hari yang akan mengurangi jatah tidur penikmat sepak bola. Tentunya aneh jika Anda berpikir bahwa hal itu dipicu atas kesepakatan bersama. Hal inilah yang dinamakan budaya populer atau lebih dikenal sebagai budaya pop saja yaitu budaya yang banyak diminati oleh masyarakat tanpa ada batasan geografis.
Menurut Chatman, (1999:16) “ moves-also called motion pictures, film, or cinema-are of the most popular types of entertainment “.( Film atau gambar yang disebut juga gambar bergerak. Gambar, film atau bioskop, adalah salah satu jenis hiburan yang paling populer).
Selama sepuluh tahun terakhir ini, demam budaya pop Korea melanda Indonesia. Fenomena ini dilatarbelakangi Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan. Kesuksesan Korea di Piala Dunia 2002 semakin mempersohor nama Korea di mata dunia. Beberapa waktu menjelang, selama dan setelah hiruk-pikuk Piala Dunia, beberapa stasiun televisi swasta di tanah air gencar bersaing menayangkan musik, film-film maupun sinetron-sinetron Korea.
Dari beberapa jenis drama, terdapat salah satu jenis drama yang paling banyak diminati dan juga dapat ditonton yaitu drama romantis Korea. Pada saat ini, tren drama Korea semakin mewarnai program televisi di Indonesia. Hal ini tentu saja tak lepas dari membludaknya penggemar drama Korea di Indonesia itu sendiri drama-drama Korea yang pernah tayang di televise swasta dan nasional Indosiar dan ANTV , dimana drama Korea Naughty Kiss, City Hunter ataupun Dream High, sempat memiliki rating yang tinggi.
Sejak Indosiar menayangkan drama Asia, stasiun TV lain juga mulai berlomba-lomba menayangkan drama Korea. Salah satunya adalah ANTV. Mulanya TV swasta itu tidak pernah menayangkan drama Korea, namun semenjak drama Korea mulai digemari, ANTV mencoba menayangkannya mekipun awalnya hanya berupa drama Korea Rerun . Penulis akan membedah fenomena ini dengan menggunakan teori ketergantungan sistem media. DeFleur dan Ball-Rokeach menjelaskan “bahwa semakin seseorang menggantungkan kebutuhannya untuk dipuaskan oleh penggunaan media, semakin penting peran media dalam hidup orang tersebut, sehingga semakin besar pengaruh yang dimiliki media” (Baran dan Davis, 2010:340).
Dampak terbesar dari serial drama romantis Korea terlihat nyata pada kaum perempuan, karena kaum perempuan lebih menggunakan perasaan dari pada logika. Perasaan yang dimiliki oleh perempuan lebih peka apabila dibandingkan dengan kaum pria. Selain cantik, perempuan memiliki karakter yang sangat rumit dan kompleks. Bukan hanya masalah pribadinya saja yang mempengaruhi, tetapi juga latar belakang, nilai moral dan budaya, pandangan hidup, tingkat intelektualitas, dan lain-lain.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.