ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBARAN RANGKA BAJA SOEKARNO-HATTA MALANG)

Lalu Gusman S.W, Nawir Rasidi, Diana Ningrum

Abstract


Jembatan merupakah sebuah struktur yang sangat penting sebagai penghubung jalan yang terputus akibat rintangan-rintangan. Dengan semakin meningkatnya beban yang diterima jembatan dan umur jembatan semakin sedikit ataupun habis, menyebabkan kekuatan berkurang dan terjadinya lendutan yang maksimal. Diperlukan rehabilitas dengan cara memperkuat konstruksi, salah satu caranya adalah memberikan prategang eksternal yang akan melawan lendutan yang terjadi. Dari hasil analisis menggunakan STAAD Pro terhadap jembatan suhat bentang 60 meter didapatkan besar lendutan terhadap beban mati dan beban hidup sebesar
11,72 cm dengan lendutan maksimum izin 6 cm maka lendutan yang terjadi melebihi lendutan yang diizinkan sehingga perlu dilakukan perkuatan dengan cara prategang eksternal. Dua buah model perkuatan prategang eksternal yang dilakukan yaitu prategang eksternal tanpa batang penyokong dan prategang eksternal dengan batang penyokong. Dengan model pertama didapatkan besar lendutan yang memenuhi
syarat aman yaitu sebesar 58,489 mm (kebawah) dengan gaya prategang yang harus diberikan adalah 10.000 kN dengan strand gabungan terdiri dari 7 buah tendon, 1 tendon terisi 7 buah kawat strand berdiameter 15,25. Untuk kondisi lendutan akibat beban mati dan gaya prategang adalah sebesar 6,173 mm (kebawah). Sedangkan untuk model kedua didapatkan besar lendutan yang memenuhi syarat aman yaitu sebesar 54,649 mm (kebawah) dengan gaya prategang yang harus diberikan sebesar 7.000 kN dengan strand gabungan terdiri dari 7 buah tendon, 1 tendon terisi 7 buah
kawat strand berdiameter 12,27 mm. Untuk kondisi lendutan akibat beban mati dan gaya pratengan saja didapatkan sebesar 2,334 mm (kebawah). Dari kedua model perkuatan tersebut dapat memberikan keamanan kepada jembatan rangka baja tersebut, namun dari kedua model tersebut model yang paling efisien adalah model kedua yaitu prategang eksternal dengan batang penyokong dikarenakan dengan gaya prategang yang kecil dan diameter yang kecil dapat memberikan lawan lendutan yang lebih aman dari pada model kedua.

Kata kunci: Jembatan rangka baja, perkuatan, prategang eksternal, lendutan.

Full Text:

PDF

References


Anonymous. 2009. Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja. Bagian penerbit Kementrian Pekerjaan Umum Bina Direktorat Jendral Bina Marga. Jakarta.

Anonymous. 2005.Standar Pembebanan Untuk Jembatan. RSNI T-02-2005. Bagian peneribit Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Anonymous. 2005.Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan. RSNI T-03-2005. Bagian peneribit Pusat Litbang Prasarana Transportasi. Jakarta.

Anonymous. 2004. Perkuatan Jembatan Rangka Baja Australia dengan Metode Prategang Eksternal. Bagian penerbit Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

Nasution T. 2012. Modul Kuliah Struktur Baja II. Bagian penerbit Departemen Teknik Sipil FTSP ITM. Makasar.

Supriadi B, Muntohar A.S. 2007. Jembatan. Beta Offset. Yogyakarta.

Setiawan R.A. 2006. Analisa dan Desain Struktur dengan STAAD Pro 2004. Andi. Yogyakarta.

Budio S.P, Agoes SMD, Wijaya A. 2010. “Studi Evaluasi Usia Fatik Sisa dan Lendutan pada Jembatan Soekarno – Hatta di Kota Malang”,Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 4, No.2-2010 ISSN 1978-5658.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 eUREKA



eUREKA : Jurnal Penelitian Teknik Sipil dan Teknik Kimia

ISSN 2548-771X (online)

Email : [email protected]

 

Editorial Office :
Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Jl. Telaga Warna Blok C, Tlogomas, MALANG 65144, Jawa Timur
Tel / fax : (0341) 565 500 / (0341) 565 522

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 

View My Stats