KAJIAN LAHAN KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) PADA DAERAH IRIGASI SIPRING KABUPATEN

Wellem Victor Feo, Esti Widodo

Abstract


Sipring Irrigation Area is watershed that its topography condition average flat. Land use condition that mostly irrigated rice field is reasonably the occurrence of critical land. Moreover, other land use form field, shrub and rice field is the plant that have low root depth and play big role in the cause of damage to the land/soil. Under these conditions, this study examines the level of danger of critical land that happened today in the land use Sipring Irrigation Area and determine appropriate land conservation directives in accordance with the land capability region by considering the condition of Sipring Irrigation Area. Application of Geographic Information System (GIS) in this study is used to map the critical areas in Sipring Irrigation Area and identification of the level of criticality. This research was done by unification/integration of some of the maps that are analysis in Geographic Information System (GIS).
The method used in this study is observational description method, that is to conduct research and observation of symptoms and factors to obtain data as the basis of presentation in accordance with the objective and purpose. Whereas the operational actions include the stages of data collection, both primary data and secondary data. The next stage is processing the data that has been collected both primary data and secondary data. Next is the analysis of data, and the last stage is the classification of data analysis that aims to determine the distribution of critical land and the level of vulnerability.
Based on data analysis in GIS can be concluded : The study area has two (2) types of land criticality classes include critical 459.67 ha (20.70%) and critical potential 1759.85 ha (79.30%). Under these conditions need to do land conservation and rehabilitation efforts that are adapted to the results of the analysis and the use of existing land.

Keywords: Critical land, Geographic Information Systems (GIS), Irrigation Area


ABSTRAK

Daerah Irigasi Sipring merupakan daerah aliran sungai yang kondisi topografinya rata-rata datar. Kondisi tata guna lahan yang sebagian besar sawah irigasi ini cukup memungkinkan terjadinya lahan kritis. Apalagi tataguna lahan lainnya berupa ladang, semak dan sawah yang tanamannya merupakan tanaman berkedalaman akar rendah dan berperan besar dalam proses penyebab terjadinya kerusakan tanah. Berdasarkan kondisi tersebut, studi ini mengkaji tingkat bahaya lahan kritis yang terjadi saat ini pada tata guna lahan Daerah Irigasi Sipring serta menentukan arahan konservasi lahan yang tepat sesuai dengan kemampuan lahan kawasannya dengan mempertimbangkan kondisi Daerah Irigasi Sipring. Aplikasi Geographic Information System (GIS) dalam penelitian ini digunakan untuk memetakan daerah – daerah kritis pada Daerah Irigasi Sipring dan identifikasi tingkat kekritisannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara penggabungan dari beberapa peta yang merupakan analisis dalam Geographic Informtion System (GIS)
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode deskripsi observasional, yaitu mengadakan penelitian dan pengamatan gejala dan faktor – faktor untuk memperoleh data sebagai landasan dalam penyajian sesuai dengan maksud dan tujuan. Sedangkan tindakan operasionalnya meliputi tahapan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Tahap selanjutnya adalah pemrosesan data yang telah terkumpul baik data primer maupun data sekunder. Berikutnya adalah analisa data, dan tahap terakhir adalah klsifikasi analisis data yang bertujuan untuk menentukan sebaran lahan kritis dan tingkat kerentanannya.
Berdasarkan analisis data pada GIS diambil kesimpulan sebagai berikut : Daerah penelitian memiliki dua (2) tipe kelas kekritisan lahan meliputi kritis 459,67 Ha (20,70%) dan potensial kritis 1759,85 Ha (79,30%). Dengan kondisi tersebut perlu dilakukan usaha – usaha konservasi dan rehabilitasi lahan yang disesuaikan dengan hasil analisa dan penggunaan lahan yang ada.

Kata Kunci : Lahan kritis, Geographic Information Sistem (GIS), Daerah Irigasi

Full Text:

PDF

References


Candra, A. 2003. Identifikasi dan Pemetaan Lahan Kritis di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Kabupaten/Kota

Bogor Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Prahasta, E. 2008. REMOTE SENSING Praktis penginderaan Jauh dan Pengolahan citra Dijital dengan Perangkat Lunak ER Mapper. Informatika. Bandung.

Prahasta, E. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geogarafi. Informatika. Bandung.

Jaya, I.N.S. 2006. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Penginderaan Jarak Jauh. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 eUREKA



eUREKA : Jurnal Penelitian Teknik Sipil dan Teknik Kimia

ISSN 2548-771X (online)

Email : [email protected]

 

Editorial Office :
Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Jl. Telaga Warna Blok C, Tlogomas, MALANG 65144, Jawa Timur
Tel / fax : (0341) 565 500 / (0341) 565 522

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 

View My Stats