PERBEDAAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA DENGAN IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA

Martinus Tay Hambandima, Joko Wiyono, Ronasari Mahaji Putri

Abstract

Perilaku seksual remaja rentan terjadi pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Pada ibu bekerja cenderung berperilaku negatif karena ibu memiliki waktu sedikit untuk berinteraksi, mendidik dan membimbing remaja, sehingga remaja memiliki pengetahuan yang kurang terhadap perilaku seksual, sedangkan perilaku seksual remaja pada ibu tidak bekerja bisa terkontrol, karena ibu memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi dan mendidik remaja tentang perilaku seksual sehingga remaja bisa menjaga kesehatan reproduksi dengan tidak melakukan perilaku seks bebas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual pada remaja dengan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja di SMAN 07 Malang. Desain penelitian menggunakan desain komparatif. Teknik sampel penelitian menggunakan total sampling berjumlah 38 responden yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok remaja pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja di SMAN 07 Malang. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner dan analisis hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ibu bekerja sebanyak 15 (78,9%) remaja berperilaku seksual ringan yang menyimpang, sebanyak 11 (57,9%) remaja berperilaku seksual sedang menyimpang dan sebanyak 15 (78,9%) remaja berperilaku seksual berat yang tidak menyimpang, sedangkan pada ibu tidak bekerja sebanyak 13 (68,4%) remaja berperilaku seksual ringan yang tidak menyimpang, sebanyak 16 (84,2%) remaja berperilaku seksual sedang yang tidak menyimpang dan keseluruhan (100%) remaja berperilaku seksual berat yang tidak menyimpang. Hasil analisis data menggunakan uji mann whitney membuktikan ada perbedaan perilaku seksual remaja pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja di SMAN 07 Malang didapatkan p value = (0,001) <(0,050).

ABSTRACT

Adolescence sexual behavior can occur in working mothers and mothers do not work. Working mothers tend to behave negatively because mothers have little time to interact, educate and guide, so that adolescents have knowledge of inadequate sexual behavior, while adolescent sexual behavior in mothers does not work can be controlled, because mothers have enough time to interact and educate sexual behavior so adolescents can maintain reproductive health by not having free sex. The purpose of the study was to determine differences in sexual behavior in adolescents with working mothers and mothers not working at SMAN 07 Malang. The design of study is comparative. The research sample technique used total sampling totaling 38 respondents into two groups, namely teenagers in working mothers and mothers not working at SMAN 07 Malang. Data collection using questionnaires and analysis of research results using Mann Whitney test. The results showed 15 working mothers (78.9%) deviated mild sexual behavior, 11 adolescents (57.9%) deviated sexual behavior and as many as 15 adolescents (78.9%) did not deviate heavily sexual behavior, while mothers did not work as many as 13 adolescents (68.4%) mild sexual behavior did not deviate, as many as 16 adolescents (84.2%) had moderate sexual behavior and overall adolescents (100%) had severe sexual behavior did not deviate. The results of data analysis using the Mann Whitney test prove that there are differences in adolescent sexual behavior in working mothers and mothers not working in SMAN 07 Malang obtained p = (0.001) <(0.050).

Keywords: Adolescence; mother works; mother not work; sexual behavior.

Keywords

Ibu bekerja; ibu tidak bekerja; perilaku seksual; remaja.

Full Text:

PDF

References

Angwarmase,E.,Candrawati,E.,Warsono.2016. Paparan media berhubungan dengan perilaku seksual pada remaja. Nursing News Volume 1(2) 2016. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/1319. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Arista, Dina .2006. Hubungan antara Self Esteem dengan perilaku seksual pra Nikah Pada Siswa Kelas SMU Widyagama Malang. Malang: FAK.Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi, Skripsi tidak diterbitkan. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Fathul. 2015. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja Tentang Perilaku Seks Pada Remaja; Fakultas Kedokteran Universitas Sumut, Medan. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Kartiwati. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Remaja. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Kusmiran, E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Morrill, Dr.2004. Children of working mothers face more health problems. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Noroozi M, Taleghani F, Merghatikhoei ES, Tavakoli M, Gholami aA. 2014. Premarital sexual relationships: Explanation of the actions and functions of family. Iran Journal Nurs Midwifery Research. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Pelcovitz, David. 2013. The Impact of Working Mothers on Child Development..www.ou.org/life/parenting.Diakses pada tanggal 25 juli 2017

Putri, RM., Hastutiningtyas,WR., Maemunah, N. 2017. Kaitan Pendidikan, Pekerjaan Orang Tua Dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah. Pesantren Almadaniyah. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol.5 (2) 2017. http://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Salmanjuli. 2012. Promosi kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Santrock, J.W. 2011. Child Development. (11th ed.). New York : Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Sarwono W.S. 2013. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada.

Siregar. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Salemba Medika. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Soetjiningsih.2014. Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Sofa. 2014. Dampak Ibu Bekerja Pada Remaja. Skripsi: Universitas Brawijaya. Diakses pada tanggal 25 Juli 2017.

Suryoputro A., Nicholas J.F., Zahroh S.,2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan. Vol.10 (1) hal 23-34.https://media.neliti.com/media/publications/186376-ID-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kejadian.pdf Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Tjahyono, E. 2012.Perilaku-Perilaku Seksual Yang Menyimpang. Anima, Vol 2(41). Yogyakarta :Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Diakses pada tanggal 25 juli 2017.

Usfinit, MR., Kusuma, FHD., Widiani, E. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Seks Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja di SMA Kristen Setia Budi Malang. Nursing News Volume 2 (2) https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/439/357. Diakses pada tanggal 25 Juli 2017.

Abstract - Print this article - Indexing metadata - How to cite item - Finding References - Email this article (Login required) - Email the author (Login required)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.