ANALISIS SEMIOTIKA KETIDAKADILAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM MARLINA SI PEMBUNUH EMPAT BABAK

Philips Jusiano Oktavianus

Abstract

Abstract: The film "Marlina the Killer of Four Actions" is a film that describes the life of a woman who experiences forms of injustice that always befall her. the reason for choosing the film "Marlina the Killer of Four Actions" because of the phenomenon of women presented in the film, is a picture of the lives of women in Sumba (East Nusa Tenggara). Purpose in this study to find out the meaning of the symbols of gender injustice found in the scenes in the film. This study uses qualitative methods using Charles Sanders Pierce’s semiotic theory. Based on the result of this study there are symbolic meaning that show forms of gender injustice in the form of subordination, marginalization, violence, stereotyping and multiple workloads. For the next filmmakers who want to produce film, so as not to make the situation of women marginalized, oppressed, and done inappropriately by the existence of men. Because women have rights and freedoms just like men.

 Keywords  : Semiotic, Gender Injustice.

 Abstrak: Film “Marlina Si Pembunuh Empat Babak” merupakan film yang menggambarkan kehidupan seorang perempuan yang mengalami bentuk-bentuk ketidakadilan yang selalu menimpanya kepadanya. Alasan memilih film “Marlina Si Pembunuh Empat Babak” karena fenomena perempuan yang dipresentasikan dalam film tersebut, merupakan gambaran kehidupan perempuan-perempuan yang ada di Sumba (Nusa Tenggara Timur). Tujuan Dalam penelitian ini untuk mengetahui makna simbol-simbol bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam scene-scene dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat makna simbol yang memperlihatkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender berupa subordinasi, marginalisasi, kekerasan, streotipe dan beban kerja ganda. Bagi para pembuat film berikutnya yang ingin memproduksi film terkait genre film yang sama, agar tidak membuat keadaan para perempuan dipinggirkan, ditindas, serta dilakukan tidak sepantasnya oleh keberadaan laki-laki. Karena perempuan memiliki hak dan kebebasan sama seperti laki-laki.

 Kata Kunci : semiotika, ketidakadilan gender

Full Text:

PDF

References

Amir Piliang, Yasraf. 2003. Hiper Semiotik: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna. Yogyakarta:

Sobur Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fakih, Mansour. 2001. Sesat Fikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Institut Press.

Fakih, Mansour. 2008. Analisis Gender dan Transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

McQuail, Denis 2011. Teori Komunikasi Massa, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Ratmanto, Teguh. 2004. Pesan: Tinjauan Bahasa Semiotika, Bandung: Mediator Jurnal Komunikasi.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugihastuti dan Nur Edi Hari Wibowo. 2010. Belenggu Ideologi Seksual: Aplikasi Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Lembah Manah.

Sugihastuti dan Siti Hariti Sastriyani. 2007. Glosarium Seks dan Gender.Yogyakarta: Carasvati Books.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.