EVALUASI KEBIJAKAN RUSUNAWA DALAM MENGATASI PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MALANG

Adnin Ridha Rerifki, Dody Setyawan, Asih Widi Lestari

Abstract

Abstract: Increasing population in Malang every year is accompanied by increased need for shelter and limited land with low economy causing the emergence of slums. So the Government of Malang City issued Rusunawa policy as a derivative policy on it. In this study using qualitative research methods with the steps of data collection is done through observation, interview and documentation with informants through snowball technique. To measure the validity of data validity is done an examination technique based on degree of trust and certainty of research object by using triangulation of source. From that step then analyzed by using data analysis model of Sugiyono theory (2011: 247-252) which include Data Reduction process, Data Presentation, and Drawing Conclusion. From the research, it has been found that: (1) Rusunawa policy in Malang City has succeeded in preventing the slum settlement in Malang, but has not been successful in overcoming slum settlement in Malang. In addition, the sanctions are so extreme it also helped trigger the re-emergence of slums in Malang. (2) Rusunawa policy support factor in Malang City is the participation and support from some people of Malang City, besides the existence of fund support from government of Malang City every year in terms of management of Rusunawa. (3) Inhibiting factors are limited land and the living pattern of some people who are less aware of cleanliness, in addition to the lack of funds in the budget of Malang City Rusunawa and promises fund disbursement from the central government is not liquid, and also the lack of participation of some communities who have long Inhabiting residence in slum areas with a variety of specific reasons greatly hampered the success of Rusunawa policy in addressing slum settlements in Malang.

Keywords: Rusunawa Policy, Slum Residential in Malang City

Abstrak: Bertambahnya penduduk di Kota Malang setiap tahun diiringi dengan meningkatnya kebutuhkan tempat tinggal dan keterbatasan lahan dengan rendahnya perekonomian menyebabkan timbulnya permukiman kumuh. Maka Pemerintah Kota Malang mengeluarkan kebijakan Rusunawa sebagai kebijakan turunan di atasnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan informan melalui teknik snowball. Untuk mengukur validitas keabsahan data dilakukan suatu teknik pemeriksaan didasarkan pada derajat kepercayaan dan kepastian atas obyek penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber. Dari langkah itu kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisa Miles dan Huberman yang meliputi proses Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Dari penelitian yang dilaksanakan telah diperoleh suatu kesimpulan: (1) Kebijakan Rusunawa di Kota Malang telah berhasil mencegah adanya permukiman kumuh di Kota Malang, akan tetapi belum terlalu berhasil dalam mengatasi permukiman kumuh di Kota Malang. Selain itu sanksi yang begitu ekstrim justru turut memicu timbulnya kembali permukiman kumuh di Kota Malang. (2) Faktor pendukung kebijakan Rusunawa di Kota Malang ialah adanya partisipasi dan dukungan dari sebagian masyarakat Kota Malang, selain itu adanya dukungan dana dari pemerintah Kota Malang setiap tahun dalam hal pengelolaan Rusunawa. (3) Faktor penghambat ialah keterbatasan lahan dan pola hidup sebagian masyarakat yang kurang sadar akan kebersihan, selain itu kurangnya dana APBD Kota Malang dalam pembangunan Rusunawa dan janji kucuran dana dari pemerintah pusat tidak cair, dan juga kurangnya partisipasi dari sebagian masyarakat yang sejak lama telah mendiami tempat tinggal di kawasan permukiman kumuh dengan berbagai alasan tertentu sangat menghambat keberhasilan kebijakan Rusunawa dalam mengatasi permukiman kumuh di Kota Malang.

Kata Kunci: Kebijakan Rusunawa, Permukiman Kumuh di Kota Malang

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.